Kegiatan rutin tahunan Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonosobo tahun 2025 berhasil mencatatkan perolehan dana yang luar biasa, yakni Rp1.904.713.030,-. Jumlah tersebut melampaui capaian tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 1,6 miliar. 

Hal ini, menjadi bukti kuat meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat Wonosobo terhadap sesama. Untuk itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras segenap panitia serta seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pengumpulan dana tahun ini, Rabu, (6/08/2025) di Pendopo Selatan, saat acara Penutupan Bulan Dana PMI Kabupaten Wonosobo Tahun 2025.

“Dana yang telah terkumpul akan dikelola dan dimanfaatkan secara baik, tepat, dan berdaya guna serta dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan sosial,” ungkap Bupati.

Lebih lanjut Bupati menegaskan, jajaran PMI diyakini mampu mengemban amanah masyarakat dan terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh dan berdaya. Menurutnya, perolehan dana yang melebihi target ini menjadi cerminan dari sinergitas solid dan partisipasi aktif seluruh pihak. 

Bupati juga berharap kegiatan Bulan Dana PMI tahun inidapat mendorong peningkatan semangat dan profesionalisme seluruh jajaran PMI Kabupaten Wonosobo dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.

“Saya berharap, Bulan Dana PMI Tahun 2025 ini semakin meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sesama. Dengan demikian, kegiatan PMI di bidang sosial dan kemanusiaan dapat terdukung secara optimal dan berkelanjutan,” tambahnya.

Afif turut mengingatkan bahwa ruang lingkup kegiatan kemanusiaan saat ini semakin luas. Tidak hanya terbatas pada penanganan bencana, namun juga mencakup isu-isu strategis daerah seperti pengentasan kemiskinan dan percepatan penanganan stunting.

Dalam konteks tersebut, semangat solidaritas sosial yang diusung PMI diharapkan mampu menjadi kekuatan kolektif dalam mempercepat penyelesaian berbagai persoalan daerah, serta mendukung tercapainya target pembangunan menuju masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.

“Sebagai daerah rawan bencana, Wonosobo sangat membutuhkan kehadiran PMI yang tanggap dan sigap dalam merespon kondisi darurat. PMI saya harap terus meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan, terutama dalam memberikan pertolongan pertama di desa-desa atau kawasan rawan bencana,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Wonosobo Heru Kurniawan menyebutkan bahwa perolehan dana tahun ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Bulan Dana PMI Wonosobo.

“Tahun ini adalah tahun yang luar biasa. Pendapatan Bulan Dana PMI kali ini mencapai hampir Rp 1,9 miliar. Ini adalah angka tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Heru dalam laporannya.

Ia menjelaskan, pada tahun sebelumnya (2024), hasil galang dana mencapai Rp 1,6 miliar. Bahkan di tahun 2023, dari target Rp 1,5 miliar, terkumpul Rp 1,610 miliar atau over target sebesar Rp 110 juta.

“Ini adalah bukti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap PMI sangat tinggi, dan menjadi timbal balik dari Sinergitas PMI dalam membantu tugas-tugas kemanusiaan dan pelayanan pemerintah,” tambah Heru.

Dalam laporannya, Heru juga memaparkan perincian alokasi dana hasil penggalangan, sebagai berikut, 5% untuk simpanan organisasi; 25% untuk biaya operasional (gaji pengurus, insentif, seragam, lembur, tunjangan, pajak kendaraan dan PBB); 20% untuk program pembinaan PMI, dan 50% untuk kegiatan pelayanan masyarakat, termasuk bantuan sosial dan kegiatan kemanusiaan lainnya.