Awali Rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke-200 Kabupaten Wonosobo, Bupati Serahkan Songsong Agung

Awali rangkaian Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, Kirab Panji dan Pusaka sebagai rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, menjadi media strategis untuk sosialisasi dan publikasi program Pemerintah Daerah, baik yang sudah terlaksana maupun yang masih dalam proses pelaksanaan. Utamanya bagi generasi muda dalam mencintai dan menumbuhkan kearifan lokal serta budaya asli ciri khas Kabupaten Wonosobo. Kamis (3/7/2025), di Halaman Pendopo Bupati, saat prosesi Pasrah Tampi Panji Miwah Pusaka Pagetan Ambal Warsa Kaping-200 Kabupaten Wonosobo.

“Prosesi ini perlu terus dilestarikan, karena bermanfaat bagi Pemerintah dan masyarakat serta bagi sejarah pemerintahan Kabupaten Wonosobo yang tidak meninggalkan budaya Tradisi dan Kearifan Lokal, tetapi selalu berkembang dan mengembangkan seni identitas diri dan landasan untuk membangun Wonosobo yang Raharjo di segala tempat dan situasi” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, perlu adanya kerjasama antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan, yaitu dengan bersinergi secara harmonis, menyatukan cipta, rasa, kemauan dan gotong royong, untuk Wonosobo Sejahtera, Adil dan Makmur dalam segala hal.

Hal ini sejalan dengan tema peringatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, “DWI ABAD WONOSOBO, KUKUH ING TEMBAYATAN, UNGGUL ING SAMUKAWIS. TUMUJU WONOSOBO RAHARJA, ADIL lan MAKMUR". Tema ini mengingatkan pentingnya persatuan, kebersamaan, dan kekeluargaan antar warga masyarakat sebagai fondasi dalam membangun daerah. 

“Membangun suatu daerah bukanlah hal yang mudah, terlebih di tengah kemajuan teknologi yang terus berkembang saat ini. Diperlukan sinergi antara Pemerintah Daerah dan masyarakat agar tujuan membangun Wonosobo yang sejahtera dapat tercapai. Saya mengajak kepada seluruh unsur Pemerintahan dan warga masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersamaan, menyatukan niat, dan semangat dalam berkarya supaya Wonosobo bisa menambah prestasi disemua lini, maju dan sejahtera,” pungkas Afif. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo Agus Wibowo menambahkan, Peringatan hari jadi diawali dengan prosesi serah terima dan kirab panji di sekitar alun-alun Wonosobo, selanjutnya akan dilakukan kirab di seluruh kecamatan dan desa di Wonosobo dengan berbagai acara gelar budaya.

“Prosesi penyerahan panji-panji diawali dengan penyerahan Song-Song Catragung Pangayom oleh bupati kepada camat se-Wonosobo, berupa payung klasik sebagai simbul pengayom. Seorang pemimpin pemerintahan harus menjadi pengayom bagi warganya dalam menjamin ketentraman, kesejahteraan dan keamanan,” jelasnya.

Sedangkan Tombak Korowelang Kantentreman yang diserahkan Kapolres Wonosobo kepada Kapolsek se-Wonosobo, merupakan benda pusaka yang ada sejak berdirinya Wonosobo, sebagai pusaka pertahanan dalam menghela serangan penjajah. Pada masa modern saat ini, musuh bersama yang harus dihadapi adalah, kemiskinan, keterbelakangan pendidikan serta ketimpangan sosial.

Adapun, bendera lambang daerah (Panji Gegunungin Praja) merupakan identitas lokal yang diserahan dari Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo kepada sekcam se-Wonosobo, sedangkan bendera merah putih (sang saka dwi warna) manandai bahwa Wonosobo merupakan bagian dari Negera Kesatuan Republik Indonesia yang diserahkan oleh Komandan Kodim 0707 Wonosobo kepada Komandan Rayon Militer se-Wonosobo. 

Prosesi Pasrah Tampi Panji Miwah Pusaka diawali oleh Kecamatan Kaliwiro diikuti 14 kecamatan lainnya dan diakhiri oleh Kecamatan Kalibawang. 

“Kami ingin lebih banyak melibatkan masyarakat agar perekonomian masyarakat juga ikut terangkat. Sehingga bukan hanya kemeriahan yang ingin kita hadirkan, tapi juga dampak peningkatan ekonomi yang bisa dirasakan,” ujarnya.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *