GELAR SENI BUDAYA UNTUK WONOSOBO MENUJU WISATA DUNIA

Khusus di Kejajar Wabup sangat bangga karena wilayah ini merupakan kawasan tujuan wisata. Salah satunya Dieng. Bahkan Wabup mengatakan Dieng merupakan kawasan sejarah peradaban budaya, hal ini sesuai yang di sampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerjanya di Wonsobo beberapa waktu yang lalu. Oleh karena itu dengan adanya gelar budaya dan seni ini Wabup mengajak seluruh warga Wonosobo dan khususnya Kejajar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan budaya lokal ini agar semakin kuat untuk menuju wisata dunia.

“Mari bersama saling menjaga dan melestarikan budaya ini untuk Wonosobo menuju Wisata Dunia, agar Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Karto Raharjo”. Demikian ajak Wabup Agus Subagiyo.

Menurutnyasecara umum ini merupakan acara yang atraktif dengan nilai budaya yang tinggi, yang mana menjadi sebuah nilai dan gagasan yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Wonosobo, dan harus didukung bersama sehingga acara ini mampu mengetengahkan aktualisasi seni dan budaya secara menyeluruh dengan menggali potensi lokal yang ada.

Keberadaan dan konsistensi nilai seni dan budaya daerah di Kabupaten Wonosobo sendiri dimaksudkan untuk mengangkat harkat, martabat, citra dan jati diri, yang secara keseluruhan harus dicerminkan melalui langkah dan perilaku luhur masyarakat pendukungnya.Sebab harus disadari semua pihak, penghargaan dan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan daerah merupakan pusaka budaya yang patut dikedepankan, untuk mengetengahkan gerakan sadar budaya, sehingga mampu menjadi jembatan kebanggaan terhadap budaya daerah itu sendiri yang memiliki daya kompetitif tinggi, dalam mengikuti persaingan di era globalisasi sekarang ini.

  Sementara itu kemeriahan dan antusiasme warga kecamatan kejajar, di desa patak banteng dalam memeriahkan rangkaian peringatan hari jadi wonosobo ke 192, cukup tinggi. Camat kejajar, Iwan, di sela gelaran seni budaya,Senin(10/7) di lapangan desa patak banteng mengungkapkan sejak beberapa hari sebelum hari h, seluruh perangkatyang ada di kejajar sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya.Bahkan tiga hari sebelum hari h, beberapa perangkat bersama kepala desa dan kelurahan, dibantu tokoh agama dan masyarakat setempat, sibuk di lapangan  mempersiapkan gelaran seni dan budaya. Mulai dari tenda, sound, listrik sampai panggung sibuk didirikan.Selain perlengkapan, berbagai atraksi juga disiapkan, tari dan semua potensi seni yang ada dipentaskan. Serta di gelar juga mini ekspo yang menampilkan potensi ekonomi lokal dan nasi tumpeng khas kejajar.**Apri-Bag. Humas dan Umum Setda**

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *