Penanaman Jagung Bersama Untuk Dukung Swasembada Pangan Nasional

Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyambut baik dan mendukung penuh inisiatif penanaman jagung bersama yang digagas oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Kecamatan Leksono bekerjasama dengan DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani). Kegiatan ini menjadi langkah konkret mendukung swasembada pangan nasional melalui kolaborasi antar desa, penyuluh pertanian, dan pemerintah daerah.

Penanaman jagung perdana dilaksanakan di Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, Rabu, (24/9/2025), yang melibatkan enam desa, yaitu, Selokromo, Jonggolsari, Manggis, Besani, Durensawit, dan Sokokerto. Total luas lahan yang direncanakan mencapai 10 hektar, dimana 6 hektar lahan telah siap tanam, sementara 4 hektar lainnya masih dalam tahap penyiapan.

Ketua DPD Perhiptani Wonosobo, Bagus Setyo Wibowo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendampingan terhadap budidaya jagung hibrida yang didanai dari anggaran ketahanan pangan desa. Program ini dilaksanakan sebagai implementasi dari Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2025 tentang percepatan swasembada pangan.

“Kami melibatkan seluruh penyuluh pertanian se-Kabupaten Wonosobo untuk melakukan pengawalan, pendampingan, diseminasi, serta transformasi informasi dan teknologi. Tujuannya agar program ketahanan pangan ini berhasil dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa,” jelas Bagus.

Dalam mendukung produktivitas, program ini juga menggunakan alat pertanian modern transplanter jagung, yang memungkinkan proses tanam lebih efisien, seragam, dan hemat biaya.

Dijelaskan, untuk menjamin keberlanjutan pemasaran hasil panen, pemerintah pusat melalui Bulog telah menyatakan kesiapan untuk menyerap hasil panen jagung petani dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp5.500/kg dengan kadar air maksimal 14%.

“Jadi petani tidak perlu khawatir mengenai pemasaran. Kami akan terus dampingi dari proses budidaya hingga pascapanen,” lanjut Bagus.

Sekretaris Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Nugroho Seto, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah bersinergi dalam mendukung program ketahanan pangan berbasis desa ini.

“Ini adalah momentum yang sangat baik bertepatan dengan Hari Tani Nasional. Kegiatan ini menunjukkan bahwa upaya besar seperti ketahanan pangan tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus melalui kerja sama lintas sektor, desa, penyuluh, dinas, dan masyarakat,” ujar Nugroho. 

Ia juga menambahkan bahwa program ini bisa menjadi model kolaborasi yang dapat direplikasi di kecamatan maupun kabupaten lain. Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan siap memfasilitasi dan memperluas implementasi program ke depannya.

Direktur Utama BUMDESMA “Laksana mapan”, Sistoyo, menambahkan bahwa dari 13 desa yang ada di Kecamatan Leksono, enam desa telah sepakat mengonsolidasikan anggaran ketahanan pangan desa untuk kegiatan bersama.

BUMDESMA memfokuskan dua sektor utama dalam program tematik ketahanan pangan ini: budidaya jagung dan penggemukan sapi. Untuk budidaya jagung, telah disiapkan anggaran sekitar Rp200–300 juta, sedangkan untuk penggemukan sapi dialokasikan anggaran Rp600 juta untuk 20 ekor sapi dengan jenis unggul (limosin dan simental) bekerja sama dengan Desa Jonggolsari dan Desa Sojokerto.

“Kami pilih jagung karena permintaan sangat tinggi, baik dari Bulog maupun pasar umum. Ini peluang besar bagi petani, dan kami akan lakukan evaluasi per musim tanam untuk mengukur hasil dan profit yang diperoleh,” jelas Sistoyo 

Panen jagung pertama dijadwalkan pada akhir Desember 2025, dan hasilnya akan menjadi bahan evaluasi serta simulasi pengembangan kegiatan berikutnya.

Melalui sinergi pemerintah desa, penyuluh pertanian, perangkat daerah, dan BUMDESMA, Kabupaten Wonosobo berharap dapat menjadi contoh dalam pengembangan model ketahanan pangan berkelanjutan yang berbasis kolaborasi.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif serupa guna mendorong peningkatan produksi pangan lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mewujudkan swasembada pangan nasional secara nyata.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *