H Sudarman, Wartawan Senior Wonosobo Yang 35 Tahun Setia Di Satu Koran. Pernah Terkenal Gara-Gara Kantong Kuda, Janji Tetap Tekuni Jurnalistik Meski Telah Pensiun
Berbagai pendapat positif lain mengenai pria penghobi batu akik tersebut terlontar pula dari berbagai pihak. Dalam acara diskusi publik di Esem Cafe Sudagaran, Selasa malam (18/11), yang dihadiri Bupati, Dandim, Kapolres dan segenap unsur legislatif dan pimpinan SKPD di lingkup Pemkab, terungkap betapa Pak Darman memang telah banyak menginspirasi banyak pihak dengan tulisan-tulisannya. Terlebih, dalam kesempatan tersebut, para peserta diskusi publik juga berkesempatan melihat secara langsung beberapa foto dan tulisan-tulisan Pak Darman di awal karir sebagai wartawan. Sebagian besar dari pengunjung tampak sangat tertarik dengan salah satu tulisan yang menyebutkan bahwa Pak Darman pernah terkenal gara-gara menemukan kantong kuda. Memang di awal kiprahnya sebagai jurnalis, yang dimulai pada Tahun 1979, Pak Darman pernah mengikuti sebuah sayembara. Sayembara yang digelar oleh Bupati tersebut adalah berupa tantangan untuk menemukan cara agar kuda yang digunakan sebagai penarik dokar tidak buang kotoran di jalan raya.
Melalui pengamatan dan kecintaannya pada kebersihan, Sudarman berhasil menemukan cara jitu yang akhirnya bahkan dipakai sampai sekarang. Dalam tulisan yang terbit pada tanggal 3 Juli 1983 itu, Sudarman bahkan disebut rela tak membuat berita selama satu minggu demi menemukan kantong kuda. Ketika pada akhirnya kantong yang berbahan dasar kain itu diuji coba dan berhasil menampung kotoran meski kuda tengah berjalan, Drs Sukanto, Bupati Wonosobo waktu itu pun puas. Sebuah amplop berisi uang Rp 100.000,- pun menjadi penghargaan atas hasil kreatifitas pak Darman. Sebuah nilai yang cukup besar pada waktu itu.
Melihat beragam tanggapan positif atas kiprahnya, Pak Darman pun mengaku terharu dan bersyukur. Ketika diminta untuk menyampaikan kesan-kesannya selama 35 tahun menjadi wartawan, pria yang telah dikaruniai 2 cucu itu mengaku tak mampu mengungkapkan kata-kata, selain bersyukur. Baginya, kesempatan mengabdi selama lebih dari tiga dekade, dengan beragam perubahan yang terjadi, akan menjadi kenangan yang tak akan pernah dapat dilupakan. Dunia tulis menulis dan jurnalistik disebutkannya akan tetap digeluti meski kelak tak lagi menyandang status sebagai wartawan tetap. Dari tulisan-tulisannya, pak Darman berharap mampu menginspirasi banyak orang untuk berbuat yang terbaik, dan memiliki semangat untuk maju.
0 Komentar