Hindari Overfishing di Waduk Wadaslintang, Disnakkan Optimalkan Budidaya Perairan Umum

 

Di depan puluhan pembudidaya ikan air tawar yang hadir di acara pelatihan tersebut, Agus menyebut, bahwa sasaran dan realisasi pembangunan perikanan di Kabupaten Wonosobo selama Tahun 2014 memang bisa dikatakan melebihi target yang ditetapkan. Tiga sektor, yaitu telaga, waduk dan sungai, produksi ikan berada di angka 218 %, 635 % dan 89 %. Dari target sebesar 139.038 ton, produksi di ketiga sektor tersebut mencapai 727.745 ton. Hal itu di satu sisi cukup melegakan, namun bila dilihat lebih jauh, over produksi yang terjadi di waduk selayaknya disikapi secara lebih bijak. Pihaknya selaku pemangku kepentingan mengaku akan lebih mendorong budidaya ikan air tawar di perairan umum, terutama melalui optimalisasi pemanfaatan Balai Benih Ikan (BBI) Kenjer dan BBI Sidojoyo.

Dengan semakin optimalnya Balai Benih Ikan untuk mendukung produksi perikanan air tawar, diharapkan akan tersedia benih ikan berkualitas bagi masyarakat se-Wonosobo. Selain itu, upaya  produksi benih ikan nila dan lele juga akan dilakukan melalui optimalisasi hatchery skala rumah tangga (HSRT) /UPR dalam rangka mencukupi kebutuhan benih ikan. Disnakkan, menurut Agus juga terus mengupayakan untuk menyiasati kendala mahalnya pakan ikan pabrikan dengan produksi sendiri pakan ikan.

Dengan strategi tersebut, Disnakkan berharap produksi benih ikan di Kabupaten Wonosobo bisa meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *