Penguatan Budaya Risiko Melalui Bimtek Manajemen Risiko

Wujudkan tata kelola pemerintahan yang tangguh, adaptif, dan berintegritas, Pemerintah Kabupaten Wonosobo selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Manajemen Risiko bagi Pejabat Perencanaan, Rabu, (3/8/2025), di Ruang Mangunkusuma, Setda Wonosobo, 

Dalam arahannya, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan bahwa manajemen risiko bukan sekadar alat administratif, tetapi sebuah pendekatan penting untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan daerah secara efektif dan efisien.

“Kompetensi dalam mengelola risiko, meminimalkan potensi kerugian, memperkuat reputasi organisasi, dan menyusun rencana tindak lanjut atas risiko, merupakan bagian integral dari pencapaian sasaran strategis organisasi perangkat daerah,” ujar Bupati.

Afif juga menekankan bahwa membangun budaya risiko (risk culture) merupakan langkah penting yang harus dimiliki oleh seluruh jajaran pemerintahan, khususnya para Kepala Perangkat Daerah. Setiap keputusan dan langkah kebijakan perlu disertai pertimbangan risiko serta pengendalian yang memadai.

“Kepala perangkat daerah perlu memiliki kepekaan dan ketanggapan dalam mengidentifikasi risiko sedini mungkin, agar tugas, fungsi, dan alokasi sumber daya dapat dikelola secara optimal. Kita harus berani berubah menjadi organisasi yang tidak hanya bereaksi, tetapi juga proaktif dalam mengantisipasi risiko,” tegas Bupati.

Lebih lanjut, Afif menyatakan bahwa sinergi dan komitmen dari seluruh tingkatan pimpinan sangat dibutuhkan dalam membangun sistem pemerintahan yang tangguh terhadap risiko.

“Manajemen risiko bukan hanya tanggung jawab inspektorat atau perencana, tetapi tanggung jawab kolektif yang harus ditanamkan di setiap lini organisasi. Komunikasi yang terbuka, kepatuhan terhadap aturan, serta pengawasan yang berkesinambungan adalah kunci sukses dalam pengelolaan risiko,” imbuhnya.

Sementara itu, Inspektur Inspektorat Wonosobo, Supriyadi, dalam sambutannya memaparkan tujuan utama dari pelaksanaan Bimtek ini, yaitu untuk Meningkatkan kesadaran risiko pada perangkat daerah; Mengembangkanstrategi pengelolaan risiko yang efektif dan efisien; Memperkuat pengambilan keputusan berbasis risiko; Meningkatkan kualitas pelayanan publik melaluipengelolaan risiko yang terukur.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelatihan-pelatihan sebelumnya yang telah diselenggarakan, di antaranya, bimtek manajemen risiko untuk APIP dan Tim Penelusuran Manajemen Risiko pada 14–15 Mei 2025, bimtek untuk pejabat eselon III dan perencana perangkat daerah pada 28–29 Mei 2025,” jelasnya. 

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini, perwakilan dari BPKP Provinsi Jawa Tengah, Buyung Wiromo Samudro; Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah, Ratna Wijihastuti; dan Koordinator Pengawasan Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan APIP. 

Bintek yang diikuti seluruh Kepala Perangkat Daerah, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, dan para Asisten Setda Kabupaten Wonosobo, menunjukkan komitmen Pemkab dalam membangun pemerintahan yang adaptif terhadap risiko, responsif terhadap perubahan, serta profesional dalam menjalankan tugas pelayanan publik.

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *