Sekolah Rakyat Wonosobo Resmi Dimulai, 100 Anak Masuk Asrama

Pemerintah Kabupaten Wonosobo memulai rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 35 Wonosobo, Senin (14/7/2025). Dimana, sekolah ini dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan pendidikan menengah atas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Wonosobo.

Sebelum pindah ke bangunan permanen yang tengah dipersiapkan oleh Pemkab, SRMA 35 Wonosobo sementara menempati gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Wonosobo. Tahap awal, sekolah ini menerima 100 siswa baru dari keluarga dalam kategori desil 1 dan desil 2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"SRMA 35 hadir sebagai bentuk keberpihakan negara untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah setelah jenjang SMP. Saat ini, kami tengah menyiapkan lahan seluas 8 hektare untuk pembangunan sekolah permanen yang lebih representatif,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo.

Dalam peninjauan kegiatan MPLS, Andang menyampaikan, pembangunan sekolah rakyat akan mencakup asrama, ruang kelas, ruang guru, dan fasilitas pendukung lainnya. Meskipun pembangunan masih dalam proses, kegiatan belajar mengajar ditargetkan akan dimulai akhir Juli 2025.

“Lelang bangunan telah selesai dua minggu terakhir, beberapa bagian masih dalam tahap rehabilitasi, tapi kami pastikan pembelajaran tetap berjalan sesuai jadwal,” tambahnya.

Jelas Andang, MPLS menjadi jawaban atas kurangnya daya tampung SMA/SMK yang menyebabkan hampir 1.000 lulusan SMP setiap tahun tidak melanjutkan pendidikan. Tahap awal ini, di Wonosobo baru membuka 4 rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SMA.

“Kami sepakat, Sekolah Rakyat diprioritaskan untuk jenjang SMA karena ini yang paling krusial bagi anak-anak kita. Harapannya, angka putus sekolah bisa terus ditekan,” tegas Andang.

Sementara itu, Kepala Sekolah SRMA 35 Wonosobo, Anik Wulandari Permana, menjelaskan, SRMA 35 Wonosobo mengadopsi sistem pendidikan berbasis asrama penuh. Seluruh siswa akan mendapatkan fasilitas secara gratis, termasuk seragam, buku, tas, alat tulis, dan perlengkapan sekolah lainnya. Selain itu, mereka juga mendapat fasilitas tempat tidur, selimut, serta kebutuhan asrama, termasuk konsumsi harian 3 kali makan dan 2 kali snack, juga pemeriksaan dan layanan kesehatan berkala dengan pendampingan penuh oleh wali asrama dan wali asuh.

“Kami memastikan bahwa seluruh siswa dalam keadaan sehat sebelum memulai proses belajar, jika ditemukan penyakit menular, siswa akan dirawat terlebih dahulu,” jelasnya.

SRMA 35 Wonosobo didukung oleh 19 tenaga pendidik dan 6 tenaga kependidikan hasil seleksi pemerintah pusat melalui jalur P3K. Seluruh guru telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan akan mengintegrasikan pembelajaran sekolah dengan kehidupan di asrama.

“Format pembelajaran masih dalam penyusunan agar bisa menyatu dengan aktivitas asrama. Meski begitu, kurikulum nasional tetap menjadi dasar,” pungkas Anik.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *