Wonosobo Jalani Verifikasi Lanjutan Menuju Kabupaten Sehat 2025

Wonosobo jalani verifikasi lanjutan penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) oleh tim tingkat pusat secara virtual melalui Zoom Meeting di Aula Bappeda Kabupaten Wonosobo, Rabu (6/8/2025). Hal ini, menunjukkan bahwa Kabupaten Wonosobo tengah melangkah menuju predikat Kabupaten Sehat 2025.

Kegiatan verifikasi dipimpin oleh Tim Verifikasi KKS Tingkat Pusat, dan dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari Tim Pembina KKS Provinsi Jawa Tengah, Tim Pembina KKS Kabupaten Wonosobo, Forum Wonosobo Sehat, Forum Kecamatan Sehat, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu sembilan tatanan penilaian, hingga tokoh masyarakat.

Dalam paparannya, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan bahwa partisipasi dalam program ini merupakan tekad bersama lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.

Bupati juga menegaskan, bahwa penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari gerakan pembangunan kesehatan berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

“Alhamdulillah, pada tahun 2023 lalu, Kabupaten Wonosobo telah berhasil meraih predikat Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan. Ini menjadi salah satu prasyarat utama untuk dapat mengikuti proses penilaian KKS tahun ini,” ungkap Bupati.

Menurutnya, berbagai capaian yang telah diraih merupakan hasil dari kerja keras dan sinergi kuat dari seluruh elemen tim, termasuk Tim Pembina, Tim Teknis, dan Forum Wonosobo Sehat. Data dan dokumentasi yang disiapkan selama kurun waktu 2023–2024 menjadi dasar dalam proses verifikasi tahun ini.

“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh elemen yang telah menunjukkan dedikasi dan komitmen luar biasa dalam menyajikan data dan dokumentasi capaian program, hingga kita sampai pada tahap ini,” tegasnya.

Melalui Tim KKS Kabupaten, Wonosobo telah menyerahkan dokumen bukti dukung yang mencerminkan implementasi sembilan tatanan Kabupaten/Kota Sehat, yaitu Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri, Permukiman dan Fasilitas Umum, Satuan Pendidikan, Pasar, Perkantoran dan Perindustrian, Pariwisata, Transportasi dan Tertib Lalu Lintas, Perlindungan Sosial, dan Penanggulangan Bencana.

Proses verifikasi dilakukan secara mendalam oleh Tim Verifikator Tingkat Pusat yang terdiri dari unsur Kementerian Kesehatan RI, Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Dalam Negeri, dengan didampingi oleh Tim Pembina Provinsi Jawa Tengah dan jajaran teknis Kabupaten Wonosobo.

Program Kabupaten/Kota Sehat merupakan bagian dari evaluasi nasional menuju penghargaan Swastisaba 2025, yang menjadi tolok ukur keberhasilan daerah dalam mewujudkan lingkungan hidup yang bersih, aman, nyaman, dan sehat.

“Verifikasi ini menjadi bagian penting dari proses evaluasi, yang akan menjadi dasar arah pembangunan kesehatan ke depan. Harapan kami, hasil verifikasi hari ini bisa memberikan gambaran objektif sekaligus membawa manfaat besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Wonosobo secara menyeluruh,” tutur Bupati.

Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mengusulkan diri, sebanyak 29 daerah dinyatakan layak untuk mengikuti tahap verifikasi lanjutan Swastisaba. Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu yang berhasil lolos, setelah melalui seleksi dokumen dan validasi data di tingkat provinsi.

Proses verifikasi lanjutan juga didukung oleh organisasi perangkat daerah terkait yang telah mengampu berbagai indikator KKS. Mereka turut memberikan klarifikasi dan konfirmasi terhadap data dukung yang diminta oleh tim pusat selama sesi pendalaman.

Sementara itu, ketua Tim Pembina KKS Wonosobo, One Andang Wardoyo menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil verifikasi sesuai tenggat waktu yang ditentukan.

“Partisipasi dalam verifikasi lanjutan ini bukan semata untuk meraih penghargaan, namun menjadi bagian dari upaya bersama dalam menyusun arah pembangunan kesehatan yang lebih terencana dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Menurutnya, Proses verifikasi ini penting dan menjadi perhatian khusus mengetahui di mana kekurangan dari sisi data, dokumen fisik, hingga capaian kinerja di setiap tatanan. Ini menjadi pijakan penting dalam menyusun perencanaan dan penganggaran tahun 2026 agar lebih terarah dan berdampak nyata.

“Kami menyadari masih ada data dukung yang belum lengkap, maka dari itu, kami berkomitmen untuk melengkapinya dalam waktu 2x24 jam, sesuai dengan arahan tim verifikator pusat. Target kami jelas: tidak ada skor 0, dan semua indikator bisa mencapai minimal 75, bahkan 100 bila memungkinkan,” tegas Andang. 

Dari sisi substansi, sembilan tatanan KKS di Wonosobo telah kami upayakan secara serius dan nyata. Dalam tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, berbagai inisiatif seperti penguatan Posyandu, layanan kesehatan gratis, program aksi bergizi, hingga percepatan penurunan stunting terus digencarkan. Fasilitas kesehatan juga ditingkatkan hingga mencapai akreditasi paripurna.

Tatanan permukiman difokuskan pada peningkatan sanitasi, pengelolaan sampah mandiri, dan transformasi kawasan kumuh menjadi kawasan produktif seperti Jaraksari dan Taman Arboretum Kalianget. Di sektor pendidikan, program Sekolah Ramah Anak dan Unit Layanan Disabilitas membuktikan komitmen kita terhadap pendidikan inklusif dan sehat.

Pasar rakyat ditata dengan prinsip kesehatan dan kebersihan, perkantoran menerapkan standar K3 dan Posbindu PTM, pariwisata dikembangkan secara sehat dan inklusif, transportasi publik disediakan secara aksesibel, dan pada sisi sosial, layanan seperti LENTERAKU dan PUSPAGA hadir memberi dukungan nyata bagi kelompok rentan.

Di sektor kebencanaan, sistem peringatan dini (EWS) dan pembentukan Desa Tangguh Bencana memperlihatkan kesiapan Wonosobo dalam menghadapi risiko bencana secara terpadu.

“Swastisaba bukan sekadar ajang lomba, tapi motivasi untuk terus memperbaiki kualitas layanan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” terangnya. 

Dengan sinergi yang kuat dan semangat gotong royong seluruh pihak, kami optimis Wonosobo mampu meraih predikat Swastisaba Padapa, atau bahkan Wiwerda, hingga Paripurna. 

“Komitmen kami teguh, membangun Wonosobo yang bersih, aman, nyaman, sehat, dan layak huni bagi seluruh masyarakatnya,” pungkasnya.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *