10 Tahun Terakhir, Jumlah Petani Di Kabupaten Wonosobo Turun 6 %

 

Dari 6 subsektor yang dipaparkan, meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, Ahmad menggaris bawahi data di dua subsektor yang menurut BPS akan sangat berpengaruh pada program pembangunan dan capaian pertumbuhan ekonomi daerah. Kedua subsektor tersebut adalah tanaman pangan dengan padi dan palawija sebagai komoditas utama, serta subsektor peternakan. Menurut Ahmad, di subsektor tanaman pangan, hasil sensus menunjukkan adanya tren penurunan, yang meski di Propinsi Jawa Tengah tergolong rendah, tetap perlu menjadi perhatian serius. Sebagai daerah agraris yang memiliki potensi pengembangan tanaman pangan tinggi, Wonosobo kehilangan 9.170 rumah tangga yang berusaha di bidang pertanian. Dibanding Tahun 2003, di mana jumlah rumah tangga petani berada di angka 151.763 Dibanding hasil sensus terakhir, yang menghasilkan data jumlah 142.593 rumah tangga petani, berarti dalam 10 Tahun terakhir, ada penurunan sebesar 6,04 %.

Sementara, pada subsektor peternakan, BPS melansir data hasil sensus 2013 yang menyebut bahwa jumlah peternak di Kabupaten Wonosobo tinggal 78.718 orang. Jumlah tersebut jauh menurun dibanding 10 Tahun lalu, di mana jumlah peternak masih ada di angka 104.581 orang. Penurunan 25%, atau tepatnya 24,73 % tersebut, setelah ditelusuri oleh tim sensus, dikarenakan berbagai faktor. Kurangnya rumput sebagai pakan utama ternak ditengarai menjadi faktor pemicu utama, sehingga para peternak lebih memilih menjual hewan ternaknya, daripada tidak mampu merawat. Hal itu juga yang kemudian membuat banyak peternak memilih lahan usaha lain untuk pencaharian, seperti menjadi pekerja di pabrik, atau merantau ke luar negeri sebagai TKI. Khusus di subsektor peternakan sapi, jumlah penurunan tersebut, dikatakan Ahmad termasuk yang paling masif di Provinsi Jawa Tengah, sehingga pihaknya segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi terbaik.

 

Koordinasi dengan Dinas dan instansi serta beberapa pihak-pihak terkait lain dalam menyikapi hasil sensus pertanian 2013 tersebut, menurut Ahmad juga dilakukan untuk subsektor lain, seperti tanaman pangan maupun kehutanan dan perkebunan. Pihaknya berharap, hasil sensus yang juga telah dilaporkan kepada Wakil Bupati Wonosobo tersebut, akan dapat dimanfaatkan sebagai dasar penyusunan arah pembangunan daerah di masa depan.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *