Pemkab Wonosobo dan RSUP Dr. Sardjito Perkuat Edukasi Kanker Anak Lewat Sosialisasi
Sebagai upaya bersama meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat penanganan kanker anak di Wonosobo, Pemerintah Kabupaten
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemkab Wonosobo, Yusuf Haryanto, saat membacakan sambutan Bupati menyampaikan,
Disebutkan, sepanjang tahun 2025 hingga September, telah tercatat 18 kasus kanker anak di Wonosobo, masing-masing 2 kasus di RSUD, 4 kasus di RSI, dan 12 kasus di PKU Muhammadiyah. Fakta ini menjadi alarm serius bagi semua pihak untuk lebih aktif mengedukasi masyarakat terkait deteksi dini dan akses layanan kanker anak.
“Meski penderita kangker anak jumlahnya tidak sebanyak kasus dewasa, dampaknya sangat besar bagi anak, keluarga, bahkan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, penanganannya harus menjadi tanggung jawab kita bersama,”ungkapnya.
Pemkab Wonosobo menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program edukasi dan pelayanan kanker anak sebagai bagian dari upaya pembangunan manusia yang berkelanjutan.
“Mari jadikan pengetahuan hari ini sebagai gerakan nyata di lingkungan masing-masing. Semakin banyak keluarga yang terbantu, semakin banyak anak yang diselamatkan, dan semakin kuat harapan kita bagi masa depan Wonosobo yang lebih sehat dan berdaya,” tutup Yusuf.
Sementara itu, dr. Alexandra WS Pangarso, M.Sc., Sp.A(K) selaku Family Support Officer RSUP Dr. Sardjito, menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari roadshow dan program edukasi yang lebih luas, sebagai bentuk lanjutan dari twinning program RSUP Dr. Sardjito dengan Princess Máxima Center (PMC), Belanda dalam menangani kasus kanker anak.
“Kami hadir di Wonosobo untuk melaksanakan audiensi dengan pemerintah daerah serta memberikan edukasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan, guna meningkatkan kesadaran dan efisiensi perawatan kanker anak, terutama yang dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito,” jelas dr. Alexandra.
Dalam roadshow ini, tim FSO juga melibatkan lintas sektor, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, TKSK, kader puskesmas, serta para tenaga kesehatan untuk berdiskusi dan menyamakan pemahaman mengenai proses penanganan kanker anak.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, berbagai kebijakan dan jaringan pendukung dapat diperkuat demi peningkatan kualitas hidup anak-anak penderita kanker.
0 Komentar