1500 Siswa Pentaskan Lengger Wanasaban

 

Bupati Wonosobo, Kholiq Arif, dalam sambutan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dibarengkan dengan Hari Otonomi Daerah, mengingatkan semua pihak bahwa pendidikan bukan hanya untuk menyelesaikan atau menjawab persoalan-persoalan yang sifatnya sangat teknis dan bersifat kekinian semata, melainkan lebih jauh dari itu, yaitu bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia dalam membangun peradaban yang unggul.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yang pertama terkait dengan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan. Akses tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterjangkauan. beberapa kebijakan serta program seperti BOS untuk pendidikan dasar dan menengah, bantuan siswa miskin, BIDIKMISI, pengiriman guru untuk daerah terpencil, terdepan dan tertinggal, melalui SM3T, bantuan operasional untuk perguruan tinggi negeri (BOPTN), serta pendirian perguruan tinggi negeri baru.

Yang kedua terkait dengan kualitas yang sangat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum, serta sarana prasarana. Melalui kebijakan pendidikan dan pelatihan guru berkelanjutan, rehabilitasi sekolah yang rusak, dan penerapan kurikulum 2013 secara bertahap dan menyeluruh pada tahun ajaran 2014/ 2015 merupakan momentum untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru, kepala sekolah, serta pengawas, sekaligus momentum untuk menata sistem perbukuan pelajaran.

Untuk itu, pihaknya mengajak kepada guru dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyukseskan implementasi kurikulum 2013, sebab melalui kurikulum 2013 tersebut, anak-anak akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa indonesia. Dengan generasi emas inilah, Pemerintah serius membangun peradaban indonesia yang unggul, menuju kejayaan Indonesia 2045.

Terkait peringatan hari otonomi daerah ke-18, yang jatuh pada tanggal 25 april kemain, Bupati mengharapkan, agar melalui momentum peringatan ini, bisa dijadikan refleksi dari eksistensi dan ekspektasi masyarakat kepada jajaran pemerintah untuk memperkokoh tanggung jawab serta kesadaran bersama terhadap amanah, serta tugas untuk memberdayakan prinsip-prinsip otonomi daerah dalam mewujudkan Kabupaten Wonosobo menjadi mandiri, maju, serta sejahtera dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, pihaknya menekankan kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk memposisikan diri sebagai instrumen pendidikan politik di tingkat lokal, sehingga tujuan utama pelaksanaan otonomi daerah yaitu demokrasi dapat tercapai, dengan tetap menjaga kondusifitas di masyarakat pasca Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu, serta dalam menghadapi Pilpres tanggal 9 Juli mendatang, sekaligus tetap melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik secara responsif serta bijak, terus beradaptasi dan berinovasi serta tetap konsisten dalam melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga cita-cita masyarakat yang lebih sejahtera dari hari-kehari dapat tercapai.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, LGN-OTA Kabupaten Wonosobo menyalurkan bantuan bagi 475 siswa sekolah yang menjadi anak asuhnya, dengan rincian siswa SD/MI sebanyak 175 anak senilai 150 ribu tiap anak, siswa SMP/MTs sebanyak 150 anak senilai 175 ribu tiap anak dan siswa SMA/MA/SMK sebanyak 150 anak senilai 200 ribu rupiah. Total bantuan yang disalurkan sebanyak 82 juta 500 ribu rupiah. Dana tersebut berasal dari BAZDA dan hasil penggalangan dana daerah.

 

Setelah upacara, Bupati didampingi FORKOMPINDA menyempatkan diri menyaksikan Gelar Inovasi dan Prestasi Pendidikan di Gedung Sasana Adipura Kencana.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *