19 Difabel Dipasang Kaki dan Tangan Palsu

 

Agus berharap, dengan dipasangnya alat bantu yang sudah diukur sebelumnya, para penderita disabilitas tersebut akan lebih mudah dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Terutama bagi penyandang cacat yang masih anak-anak, Agus berharap agar dengan telah dipasangnya kaki maupun tangan palsu itu, mereka semakin percaya diri sehingga mampu bertumbuh dan berkembang selayak anak seusia mereka lainnya. Ke depan, Agus mengungkapkan, bahwa Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo akan terus mengupayakan bantuan peralatan pendukung bagi para difabel, seperti kursi roda, kruk, maupun tongkat pemandu bagi kaum tuna netra.

 

Diberikannya peralatan bantuan tersebut disambut gembira para penerimanya. Seperti dikatakan Elok dan Roy, dua anak berusia 7 dan 6 tahun penerima tangan dan kaki palsu. Roi yang asal Sapuran, penderita cacat kaki sejak lahir dan masih menajalani pendidikan di taman kanak-kanak mengaku senang dengan dipasangnya kaki palsu, karena selama ini selalu kesulitan bila berjalan dengan kruk. Sementara Elok, anak perempuan dari Wadaslintang yang dipasang tangan palsu sebelah kiri mengungkapkan kegembiraannya karena kini tak lagi minder ketika harus bermain bersama teman-teman sebayanya.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *