20.300 Prajurit Rayakan Puncak Acara HUT TNI; Ditakuti Lawan, Disegani Kawan, Dicintai Rakyat

 

SBY yang akan mengakhiri masa jabatannya 20 Oktober itu menyebut TNI mencapai banyak kemajuan dalam sepuluh tahun terakhir pemerintahannya. Kemajuan tersebut tercapai, antara lain, berkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Rakyat ingin tentaranya kuat pasca tuntasnya reformasi 15 tahun lalu. Ke depan TNI ditakuti lawan, disegani kawan, dan dicintai rakyat," tutur SBY saat pengarahan terakhir HUT TNI di Dermaga Ujung, Armatim, kemarin.

Agar tidak dianggap memuji kinerjanya sendiri, SBY melontarkan pertanyaan seputar apa saja kesejahteraan prajurit dan keluarganya yang sudah ditingkatkan pada masa pemerintahannya.

Pertanyaan dilontarkan ke seluruh anggota setiap matra mulai yang berpangkat perwira pertama, bintara/tamtama, hingga perwira menengah.

"Selama lima tahun terakhir kami mencatat kenaikan gaji mencapai 37 persen dan setiap tahun merasakan gaji ke-13," jawab Serda Made Jayanegara, salah seorang bintara Batalyon Artileri Medan, Kostrad, diikuti aplaus ribuan personel.

Dengan tantangan tugas operasi militer perang maupun selain perang, SBY berharap peningkatan kesejahteraan prajurit itu dapat dilanjutkan kabinet pemerintah berikutnya.

Peningkatan alutsista seluruh matra yang sudah disusun bisa berlanjut hingga renstra (rencana strategis) kedua hingga 2018 dan renstra ketiga pada 2024 mendatang.

"Jika bisa terwujud, kita bisa menjadi macan Asia," tegas SBY yang mengenakan kemeja safari dibalut rompi doreng khas matra darat lengkap dengan baret hijau khas infanteri Kostrad.

Setelah memberikan pengarahan, SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono didampingi Wapres Boediono bersama sejumlah menteri melakukan joy sailing di atas KRI Dewaruci. Kapal layar tiang tinggi itu berlayar sekitar sejam, mengelilingi Selat Madura hingga mendekati Jembatan Suramadu.

"Sebuah kebanggaan, RI-1 bisa on board di Dewaruci setelah Proklamator Soekarno," tutur bintara navigasi Serka Nav Erik Sugianto.

Sementara itu, rangkaian HUT TNI kemarin diawali penyematan baret dan pemasangan brevet TNI kepada 29 gubernur se-Indonesia. Penyematan itu menandai bahwa para kepala daerah tersebut resmi menjadi mitra TNI. Di antara 34 gubernur di Indonesia, tercatat lima gubernur tidak hadir.

Salah satunya adalah Gubernur Jatim Soekarwo yang harus mendampingi kunjungan kerja Presiden SBY ke Bojonegoro yang dilaksanakan bersamaan dengan acara pembaretan.

Sementara itu, Gubernur DKI Joko Widodo tidak hadir karena bersamaan dengan prosesi pengunduran dirinya di DPRD.

Tiga gubernur lainnya adalah Gubernur Kalbar Cornelis yang berhalangan karena sakit, Gubernur Papua Barat Cornelis Octavianus Atuturi yang sudah masuk keluarga Marinir, dan Gubernur Riau Annas Maamun yang sedang ditahan KPK.

 

 

Kerahkan 200 Pesawat 43 KRI

SURABAYA - Puncak acara HUT TNI hari ini dijadwalkan berlangsung pukul 08.15-12.00. Rangkaian acara dibuka dengan upacara militer, lalu dilanjutkan dengan defile pasukan dan material tempur serta demonstrasi sekitar tiga jam.

Berbagai kendaraan tempur (ranpur), kendaraan taktis (rantis), maupun alat utama sistem persenjataan tiga unsur darat, laut, dan udara yang mencapai 300-an unit dipamerkan.

Lantaran lokasi yang terbatas, sebelum melintas di depan panggung VVIP, ranpur diparkir mulai masuk gerbang Armatim di Jalan Hang Tuah.

Wakil Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksma TNI F.X. Agus Susilo menegaskan, parade dan defile hari jadi yang terbesar dalam sejarah sejak TNI lahir 5 Oktober 1945 itu sejatinya menunjukkan kesiapan berperang TNI.

"Bukan dalam konteks mencari musuh. Namun, belum ada angkatan bersenjata atau tentara negara lain yang mendemonstrasikan sekitar 200 pesawat dalam waktu bersamaan," ujar Agus.

Selain itu, demonstrasi unsur laut yang melibatkan sampai 43 KRI merupakan yang pertama dalam sejarah TNI. 

 

 

Ribuan Tentara Mulai Persiapkan Diri

SURABAYA - Ribuan tentara yang berasal dari tri matra, yakni, AD, AL dan AU mulai mempersiapkan diri mengikuti hari upacara peringatan HUT TNI ke 69 yang dilaksanakan di Armatim, Surabaya, Selasa (7/10).

Mereka tampil mengenakan seragam kebesaran masing-masing. Para tentara ini seolah ingin menunjukkan kehebatannya di perayaan terbesar sepanjang sejarah TNI itu.

Upacara akan dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekitar pukul 09.15. "Kami ingin tampil maksimal demi kebanggaan masyarakat Indonesia," ujar seorang prajurit Korps Marinir Koptu Amir Khusen.

Berdasarkan pantauan JPNN.com, sekitar pukul 06.00 beberapa prajurit dari berbagai kesatuan mulai datang ke pangakalan armada TNI AL itu.

Bahkan beberapa personel kavaleri tampak sibuk mengelap kendaraan taktis dan kendaraan tempur yang akan dipamerkan dalam upacara nantinya.

Berdasarkan data yang dilansir Mabes TNI, total tentara yang mengikuti upacara kali ini sebanyak 7.054 perseonel.

"Rinciannya, TNI AD mengerahkan 3.318 personel, TNI AL 2.045 personel sedangkan TNI AU mengerahkan 1.691 personel," kata Kepala Kogartap III, Surabaya selaku periwra upacara Brigjen (Mar) Gatot Suprapto dalam keterangan tertulisnya.

 

 

Para Gubernur Angkat Senjata

GUBERNUR Kepri, Muhammad Sani ikut angkat senjata di Markas Komando (Mako) Armatim, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/10) kemarin, sebelum menerima penghargaan Brevet TNI dari Panglima TNI, Jenderal Moeldoko pada kegiatan yang dikemas khusus untuk memeriahkan HUT TNI ke-69.

Sempena HUT TNI ke-69, Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani menjadi salah satu warga kehormatan Brevet TNI.

Selain Gubernur Kepri, penghargaan serupa juga diberikan kepada seluruh Gubernur se-Indonesia. Sebelum mendapatkan tanda penghargaan, Gubernur Kepri bersama dengan yang lainnya harus menjajal terbang bersama helikopter.

Setelah itu, ia juga diharuskan naik kapal amfibi. Kemudian sebelum dilakukan pembaretan, ia diwajibkan untuk angkat senjata di lapangan tembak Mako Armatim, Surabaya.

Prosesi penyematan berlangsung khidmat, dihadiri oleh seluruh petinggi TNI dan Polri. Penyematan baret ditandai dengan dentuman senjata dari KRI Sorong 911 yang tertambat di dermaga.

Dalam kesempatan penuh arti bagi orang nomor satu Kepri tersebut, ia turut serta membawa istri tercintanya, Aisyah Sani. Tampak hadir Kepala Staf Angkatan Laut Marsetio beserta istri dan jajaran petinggi TNI lainnya.

Dalam amanatnya Panglima TNI Moeldoko mengatakan, Brevet TNI yang diberikan kepada seluruh Gubernur se-Indonesia adalah sebagai tanda kehormatan. Dengan prosesi pembaretan dan penyematan brevet tesebut maka para Gubernur telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar TNI.

"Saya katakan, perang itu akan selalu ada. Dan selain senjata berbentuk mesin, senjata yang belakangan ini ampuh untuk berperang adalah politik, sosial, ekonomi dan lainnya. Oleh sebab itu, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan segala kekuatan perang yang kita butuhkan itu. Dan semua itu bisa kita lakukan dengan bahu-membahu," tegas Panglima TNI, Jendral Moeldoko dalam amanatnya.

Dikatakannya, dengan telah bergabungnya para Gubernur se-Indonesia sebagai keluarga besar TNI, tentu kekuatan pertahanan dan keamanan akan semakin solid. Karena sebagai kepala daerah, para Gubernur tahu apa yang harus dilakukan untuk mendukung pertahanan dan keamanan demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Moeldoko juga menekankan, setelah menjadi bagian dari keluarga besar TNI, para Gubernur juga bisa memberi pengarahan dalam setiap apel yang berkaitan dengan kegiatan TNI.

"Kita semua harus berjuang demi NKRI. Damai dan perang adalah dua hal yang berdampingan. Saya harapkan para Gubernur bisa menjaga wilayahnya dari pihak manapun. Sekali lagi saya sampaikan selamat, dan sangat bangga kepada para Gubernur atas apa yang telah dilakukan untuk NKRI selama ini," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo selaku koordinator seluruh Gubernur se Indonesia menyampaikan terimakasih setinggi-tingginya kepada Panglima TNI yang telah memberikan brevet TNI kepada para Gubernur.

Brevet yang diberikan merupakan salah satu motivasi bagi para Gubernur dalam menggerakkan rakyat dalam hal menjaga NKRI.

"Kami menilai apa yang dilakukan TNI ini seperti sedang me-recharge kami untuk membangkitkan semangat nasionalisme. Ini adalah sesuatu yang membanggakan bagi kami dan khususnya seluruh Gubernur," ujar Limpo.

Mewakili para Gubernur lainnya, bahwa hal inilah bentuk kekuatan utuh yang nyata dan diidam-idamkan oleh seluruh bangsa Indonesia agar NKRI tetap terjaga utuh sampai kapan pun.

"Dengan kepercayaan yang diberikan oleh TNI ini, insya allah kami akan menjaga kehormatan ini dan siap berjuang bersama TNI. Kami adalah Indonesia dan akan selalu siap berjuang untuk Indonesia," ujarnya.

Usai menerima Brevet TNI, Gubernur Kepri Muhammad Sani mengaku sangat berterimakasih kepada Panglima TNI Moeldoko. Menurutnya, hal seperti ini adalah langkah bijak TNI dalam merangkul masyarakatnya hingga ke daerah.

"Kita sangat berterimakasih kepada TNI atas brevet yang telah diberikan  ini. Tentu kita akan menjaganya. Karena saya sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga besat TNI, maka saya akan menjaga nama baik yang diberikan ini, dan tentunya demi NKRI," ujar Sani.

Adapun kegiatan yang dilakoni oleh Gubernur Kepri dalam kunjungan kerja dalam rangka pemberiatan brevet warga kehormatan TNI tersebut ada juga kegiatan lainnya. Yakni melakukan pertemuan dengan para Gubernur.

Karena dalam waktu dekat ini, akan terjadi pergantian pimpinan dari Presiden SBY ke Presiden terpilih Jokowi. Puncak peringatan HUT secara seretak digelar hari ini, Selasa (7/10).

 

 

Ini Materi Demonstrasi Tiap Angkatan pada HUT TNI di Surabaya

SURABAYA - Upacara peringatan HUT ke-69 TNI yang dipusatkan di Mako Armartim Surabaya digadang-gadang bakal menjadi yang termegah dan terbesar sepanjang sejarah TNI. Di masa-masa akhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), TNI seolah ingin menunjukkan kekuatan mereka yang sesungguhnya.

Selain ingin menunjukkan kemampuan para personelnya, TNI juga ingin memamerkan kecanggihan alutsista yang dimiliki saat ini. Pamer kekuatan itu semua bakal tercermin dalam rangkaian demonstrasi yang digelar setelah upacara.

Masing-masing angkatan akan unjuk kebolehan. Selain itu, ada juga demonstrasi gabungan dari Tri Matra Pasukan Khusus TNI.

"Demonstrasi dari TNI AD akan menampilkan Operasi Lintas Udara di Pulau Madura," kata Kadispenarmatim Letkol Laut Abdul Kadir.

Dalam demonstrasi itu, TNI AD akan mengerahkan beberapa helikopter dan pesawat yang dimilikinya. Seperti Heli Apache 2 unit, Heli Serang Fenic 1 unit, Heli Bell-205 7 unit, Heli Bell-412 dan masih banyak lagi heli jenis lainnya. Selain itu, TNI AD juga mengerahkan C-212 Cassa dua unit dan truk 59 unit.

Sedangkan TNI AL akan unjuk beberapa kebolehan. Seperti Bantuan Tembak Kapal (BTK) dan menembak Anti Kapal Selam (AKS).

"Selain itu ada manuver tank amfibi yang didebarkasi dari KRI, manuver dan menembak tank di darat dengan amunisi hampa. Ada juga manuver dan menembak meriam Howitzer 105 mm dengan amunisi hampan" kata Abdul Kadir.

Demonstrasi TNI AL ini akan didukung beberapa alutsista canggih. Di antaranya, beberapa KRI, kapal selam, Heli Bell, Sea Reader Satpaska dan lainnya.

"TNI AU nantinya akan mendemonstrasikan serangan udara langsung dan Jupiter Aerobatic Team (JAT)," kata Abdul Kadir.

Pesawat pesawat canggih kebanggaan TNI AU seperti Sukhoi dan F-16 dikerahkan dalam demonstrasi ini.

Nah, untuk demonstrasi puncak, para pasukan khusus yang dimiliki TNI seperti Kopassus, Kopaska dan Kopaskhas akan untuk kebolehan dalam operasi pembebasan sandera di atas kapal.

 

 

Dampak Perayaan HUT TNI, 4 Kapal Penumpang Tak Bisa Sandar dan Layar

SURABAYA - Terkait perayaan puncak HUT TNI Ke-69 diselenggarakan hari ini (7/10), alur pelayaran barat Surabaya (APBS) hingga alur pelayaran timur Surabaya (APTS) sempat mengalami penutupan untuk lima jam.

Acara perayaan sendiri dimulai pukul 06.00 hingga 12.00. Walaupun penutupan untuk beberapa jam saja. Namun, dampak yang ditimbulkan lumayan besar.

Yakni, kepadatan yang terjadi di sepanjang 25 mil laut zona labuh kapal. Paling utama ialah kapal yang mengangkut penumpang akan mengalami kesulitan untuk sandar dan berlayar.

Kepala Humas PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Dhany R Agustian mengungkapkan, mengenai kepadatan di zona labuh itu terjadi mulai zona labuh Gresik hingga zona labuh depan Tanjung Perak.

Hingga kemarin (6/10) sudah ada 130 kapal yang menumpuk dari kondisi normal hanya 80 unit kapal. Kapal yang berlabuh itu menunggu antrian untuk sandar di pelabuhan. "Mungkin besok bisa saja jumlahnya bertambah," ujarnya.

Upaya yang sudah dilakukan ialah memberikan pengertian dan pemberitahuan kepada pengguna jasa untuk bisa memahami bahwa ini merupakan acara besar. Untuk teknisnya, Dhany belum mengetahui secara pasti bagaimana caranya.

"Kemungkinan bisa mengubah jadwal dengan memperlambatkan jadwal keberangkatan. Ataupun, untuk yang sudah berlayar bisa mengurangi kecepatan kepal," jelasnya.

Dhany menerangkan nanti ada 19 kapal yang akan sandar. Mulai dari kapal cargo hingga kapal penumpang. "Kami mengutamakan kapal penumpang untuk sandar," ungkapnya.

Namun, melihat kondisi perayaan puncak HUT TNI Ke-69 dirinya khawatir bahwa empat kapal penumpang  yang akan sandar tidak bisa masuk ke pelabuhan.

Hal tersebut dikarenakan waktu sandar keempat kapal itu berada pada jam-jam yang dipakai untuk parade.

Keempat kapal tersebut yang diperkirakan yang terhambat untuk bersandar di pelabuhan tanjung perak.

"Kami akan segera menghubungi pihak kapal. Mungkin bisa mengkondisikan," terangnya.

Karena, jika ada kapal penumpang yang tiba hendak sandar tidak diperbolehkan, dikhawatirkan akan merugikan penumpang yang berada di atas kapal. "Kan kasihan, mereka sudah menempuh perjalanan jauh. Setelah akan sandar tidak bisa," tambahnya.

Walaupun begitu pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena memang ini merupakan hajatan   besar. "Mau tidak mau kami harus menutup sementara agar tidak ada kendala kapal berlayar ketika parade kapal perang dilangsungkan," imbuhnya.

Untuk mengurai kemacetan serta penumpukan kapal pada zona labuh. Dhany menjelaskan dirinya membutuhkan waktu 14 hari untuk normalisasi kapal.

"Itu sudah waktu paling cepat untuk mengurai kepadatan kapal dengan mengatur ulang waktu tunggu kapal," papar Dhany. 

 

 

Sumber : jpnn.com

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *