Agar Mandiri, 90 Difabel dan Anak Terlantar Dibantu UEP

 

Kata-kata bijak tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo SH SSos MSi di depan 90 penyandang disabilitas dan anak terlantar yang hadir di aula kantor Dinsos, untuk menerima bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Kamis (30/10). Bantuan UEP tersebut, seperti dijelaskan Agus merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam rangka mengentaskan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Wonosobo. UEP yang diwujudkan dalam bentuk peralatan pendukung kerja, seperti kompresor untuk yang ingin usaha perbengkelan, mesin jahit dan obras bagi yang memiliki keterampilan menjahit, kompor dan peralatan memasak bagi yang ingin usaha kuliner, hingga peralatan pertanian dan salon kecantikan tersebut, menurut Agus diserahkan agar para difabel maupun anak terlantar lebih bersemangat untuk memulai usaha mereka.

Selain untuk para45  difabel dan 45 anak terlantar, dalam kesempatan tersebut Dinsos juga membantu 2 orang mantan buruh migran dari Leksono dan Wadaslintang. Bantuan untuk kedua mantan buruh migran tersebut, dijelaskan Agus merupakan salah satu wujud tindak lanjut dari hasil kunjungan kerja ke Hongkong belum lama ini. Menurut Agus, dalam kesempatan temu muka dengan para TKW asal Wonosobo di Hongkong, pihaknya menerima banyak permintaan, agar kelak ketika mereka kembali dari rantau, pemerintah bersedia menyediakan sarana pelatihan keterampilan. Dengan memiliki keterampilan dan mampu membuka usaha sendiri di kampung halaman, mereka mengaku tak akan lagi kembali mengadu nasib di luar negeri. Dari data yang tercatat di Disnakertrans Kabupaten Wonosobo, Agus mengatakan bahwa saat ini sekitar 3000 buruh migran dari Wonosobo masih berada di luar negeri.

Pesan Agus agar para difabel dan anak-anak terlantar tersebut bersedia berkarya dan hidup mandiri, ditegaskan pula oleh Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dinsos Provinsi Jawa Tengah, Dra Suryanti MSi. Menurut Suryanti, pemerintah melalui Dinas Sosial akan terus mengupayakan agar para penyandang PMKS, termasuk difabel, anak terlantar dan wanita rawan sosial dapat merasakan kehidupan yang layak dan mandiri dengan keterampilan yang dimilikinya.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *