Kepala Bidang Cipta Karya DPU, Nurudin Ardiyanto ST MT yang menunggui proses penggalian mengatakan, bahwa upaya untuk menemukan alur sungai itu penting dan sangat vital. Dengan ditemukannya aliran sungai yang sebelumnya tertutup bangunan tersebut, pihaknya akan segera membuka aliran agar air tidak mampet dan menimbulkan banjir.  Sementara, untuk rencana tindak lanjut ke depan, sehubungan adanya langkah tanggap darurat, pihak DPU diakui Ardin masih terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Langkah antisipatif juga ditunjukkan pihak BMT Marhamah, yang kantor cabang utamanya berada persis di sebelah bangunan warung soto Broto. Demi menghindari macetnya operasional dan layanan kepada para nasabahnya, beberapa petugas tampak memindahkan asset-aset dan dokumen penting ke Kantor Cabang Kota di Jalan A Yani. Menurut salah satu petugas keamanan yang enggan disebut namanya, pihak Manajemen memang berinisiatif memindahkan layanan di kantor cabang, demi menghindari kemungkinan terburuk, mengingat bangunan kantor BMT Marhamah juga termasuk yang berada di atas aliran sungai.

Seperti diketahui, selain bencana berupa tanah longsor di 112 titik di 13 Kecamatan se-Kabupaten Wonosobo, yang terjadi pada Kamis (11/12), sebuah bangunan berupa rumah dan warung soto milik keluarga Broto, di Jalan T Jogonegoro ambruk karena tanah ambles. Kejadian tersebut menyusul amblesnya tanah di sebelahnya  yang terjadi beberapa hari sebelumnya.