Andalkan Panorama Puncak Gunung Beser, Desa Lipursari Siap Sambut Wisatawan
“Diawali dari kebiasaan warga buang air kecil, yang dalam bahasa jawa sering disebut juga dengan beser itulah, kemudian nama Gunung Beser mengemuka,” ungkap Kepala Desa Lipursari Wagiman, Selasa (9/2). Kini, setelah puluhan tahun berselang, jalur yang melewati puncak gunung beser memang tak lagi menjadi jalan utama Wadaslintang – Wonosobo.
Namun, jejak dari kebiasaan warga di masa-masa kolonial tersebut masih bisa dinikmati khalayak, karena pemerintah desa setempat kini bahkan mengupayakan agar puncak Gunung Beser menjadi destinasi wisata alam baru nan menarik. Selain menawarkan panorama menawan berupa deretan pegunungan yang melingkari Kota Wonosobo, puncak Gunung Beser kini juga layak untuk dijadikan arena motocross. Jalanan yang masih setapak, berlumpur dan memiliki kecuraman cukup menantang, membuat banyak crosser sering melintasi jalur tersebut. “Lokasi ini sering jadi tujuan para pecinta trabas untuk menguji nyali,” ujar Zuhair, salah satu pengurus Karang Taruna desa Lipursari yang turut mendampingi Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meninjau puncak Beser.
Selain menawarkan keindahan yang bisa dinikmati dari puncak Gunung Beser, Desa Lipursari juga memiliki rencana untuk membangun kawasan agrowisata. Sebuah embung seluas satu lapangan sepakbola telah disiapkan untuk mendukung rencana tersebut. “Di sekeliling embung, tanah kas desa seluas lebih dari 20 hektar tengah dipersiapkan untuk ditanami beragam jenis buah-buahan,” terang Zuhair. Nantinya, wisatawan yang mengunjungi lipursari akan disuguhi paket wisata lengkap, mulai dari menikmati panorama dari puncak Beser, menyusuri desa, sampai memetik buah-buahan di sekeliling embung.
Melihat potensi luar biasa yang dimiliki Desa Lipursari, Kepala Kanparekraf Agus Purnomo menyatakan dukungannya untuk pengembangan ke depan. Pemerintah Desa Lipursari, menurut Agus telah memiliki inisiatif yang bagus dalam mengupayakan optimalisasi potensi wisata. Beberapa hal yang perlu dibenahi, dikatakan Agus di antaranya adalah infrastruktur pendukung, seperti akses jalan menuju Lipursari, maupun jalanan perdesaan yang menuju ke area embung. “Kalau yang menuju ke puncak gunung Beser sudah bagus karena sudah dilakukan pengerasan dengan betonisasi,” ujar Agus. Selain terkait fisik dan sarana prasarana infrastruktur, Agus juga berharap ada upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar kelak lebih siap ketika melayani wisatawan yang berkunjung.
0 Komentar