Badan KB Targetkan 9.843 Peserta KB Baru MKJP
Dari target sebanyak 23.672 pasangan usia subur (PUS), tercapai 25.752 PUS di akhir Desember 2013. Meski demikian, Junaedi menyebut masih banyak permasalahan yang dihadapi jajarannya dalam upaya menggapai suksesnya pembangunan Kependudukan dan program KB di Kabupaten Wonosobo.
Beberapa masalah yang cukup krusial tersebut, diuraikan Junaedi antara lain adalah masih tingginya kejadian wanita yang menikah di usia dini, atau kurang dari 20 tahun. Dari hasil sensus penduduk pada Tahun 2010, didapatkan data bahwa rata-rata wanita Wonosobo menikah pada usia 16,7 tahun. Hal itu diperkuat dengan hasil pendataan keluarga PUS dengan istri berusia kurang dari 20 tahun, di mana diperoleh hasil adanya 4955 PUS, atau secara prosentase adalah 3 % dari total PUS yang mencapai 165.342 pasangan. Selain itu, tingginya jumlah pemakaian alat kontrasepsi jangka pendek juga masih menjadi permasalahan yang harus dicarikan solusi. Dari total akseptor pemakai kontrasepsi, Junaedi mengemukakan, bahwa 59 % di antaranya adalah pengguna kontrasepsi jangka pendek seperti suntik, pil dan kondom. Model kontrasepsi jangka pendek, disebut Junaedi sangat rentan dan berpotensi gagal. Permasalahan lain yang tak kalah krusial, menurut Junaedi adalah masih rendahnya partisipasi kaum pria dalam ber-KB, kurangnya kesadaran perilaku PUS dalam menggunakan alat kontrasepsi, serta masih kurangnya jumlah tenaga penyuluh KB. Menurut Junaedi, saat ini 1 petugas PLKB masih harus melayani 3 sampai 4 Desa.
Menyikapi hal tesebut, Junaedi mengaku telah menyiapkan berbagai program di Tahun 2014. Sebagai prioritas, pihaknya akan berupaya meningkatkan contraceptive prevelance rate (CPR) menjadi sebesar 83,5 %, dan menurunkan kebutuhan KB yang belum terpenuhi, atau unmeet need sebesar 5,6 %. BKB juga menargetkan tercapainya 9.843 peserta KB Baru dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), serta 1.055 peserta KB pria. Selain itu, pada Tahun 2014, BKB juga akan lebih memperhatikan penyiapan kehidupan keluarga bagi remaja (PKBR), demi mendewasakan usia perkawinan dan penundaan kehamilan bagi PUS berusia di bawah 20 tahun.
Menanggapi paparan Kepala BKB, Bupati Wonosobo, HA Kholiq Arif mengaku cukup apresiatif dengan capaian kinerja BKB. Meski begitu, Bupati juga menyoroti penurunan capaian target akseptor baru yang terjadi dua tahun belakangan. Dari capaian over target di Tahun 2011 yang mencapai 121,3 %, angka 108,8 % yang dicapai pada 2012 dan 2013 memang mengartikan adanya penurunan. Karena itu, Bupati berharap, di tahun 2014 akan ada perbaikan pencapaian target lagi demi terwujudnya peningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Wonosobo. Kepada para peserta Rakerda yang teridiri dari Kepala UPT KB se Kabupaten, Camat se-Kabupten, hingga unsur pimpinan Puskesmas di masing-masing wilayah, Bupati berharap agar Rakerda tersebut dapat menjadi media membangun jejaring yang kuat dalam pelaksanaan program kependudukan dan KB, serta meningkatkan komitmen para pemangku kebijakan dan pelaksana lapangan dalam pelaksanaan pembangunan berwawasan kependudukan.
0 Komentar