BBM Dari Sampah Plastik Potensial Dikembangkan

 

Tak tanggung-tanggung, bila selama ini alat sederhana yang dikreasi sendiri oleh Masrukhin baru bisa mengolah 3 kilogram sampah plastik, di masa mendatang, pihak Balitbang mengaku siap memfasilitasi peralatan dengan kapasitas mencapai 100 kilogram sampah plastik.

Menurut Siti Sulami, kemungkinan untuk bisa membantu pengembangan pengolahan sampah ala Masrukhin terbuka lebar. Setelah melihat langsung proses destilasi plastik sederhana, hingga menghasilkan cairan menyerupai BBM jenis premium, di bank sampah Jambean, pihaknya merasa optimis, kreativitas Masrukhin bersama sekolah sawahnya layak untuk dibantu pengembangannya. Menurut dia, dari hasil pengamatan langsung tersebut, dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan Masrukhin bersama Mpok Darsih (Kelompok Sadar Bersih) Dusun Jambean, Kalibeber, Mojotengah tersebut sangat pro lingkungan. Dengan mengolah kembali sampah plastik menjadi BBM, maka kreativitas Masrukhin itu menjadi wujud nyata dukungan terhadap upaya mencitakan lingkungan bersih sekaligus sebagai terobosan dalam mengupayakan terciptanya energi terbarukan.

Senada dengan Sulami, Sekretaris DPD Ikatan Pekerja Sosial Indonesia (IPSI) Jateng, Sadiman Al Kundarto, yang turut serta bersama rombongan juga menilai bahwa kiprah Masrukhin, yang juga berprofesi sebagai pekerja sosial masyarakat (PSM) layak diapresiasi. DPD IPSI Jateng, menurut Sadiman juga siap mengakomodasi apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan sekolah sawah yang dikelola Masrukhin, agar kedepan semakin berkembang dan mampu menjadi sentra kreativitas bagi masyarakat di sekitarnya.

Menanggapi antusiasme dari Balitbang dan DPD IPSI Jateng tersebut, Masrukhin yang dalam kesempatan itu didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, menyatakan rasa syukurnya. Masrukhin juga mengaku siap untuk mengembangkan pengelolaan sampah plastic untuk disuling menjadi BBM, bila kelak memang benar-benar diberikan alat yang berkapasitas lebih besar. Menurut pria yang telah 8 tahun berkecimpung di pekerjaan social tersebut, limbah plastic masih begitu besar jumlahnya. Tak hanya di sekitar Kalibeber, pihaknya juga mengaku bisa menerima pasokan berupa sampah plastik itu dari berbagai wilayah di luar Kecamatan Mojotengah. Dengan adanya bantuan berupa alat tersebut, Masrukhin optimis, upayanya untuk bisa menemukan BBM alternatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas  akan lebih cepat tercapai.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *