Berangkat Ke Luar Negeri, TKI Lebih Pilih Lewat Calo

 

Dalam acara diskusi publik yang dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten, Camat dan para Kades/Kalur di 3 Kecamatan, serta perwakilan LSM pemerhati perempuan dan buruh migrant tersebut, koordinator SARI wilayah Jawa Tengah, Mulyadi, juga memaparkan fakta-fakta lain terkait hasil pendataan TKI di 3 Kecamatan, meliputi Watumalang, Sukoharjo, dan Leksono. Beberapa hal menarik, seperti sumber informasi pekerjaan di luar negeri, alasan menjadi buruh migrant, hingga jenis kelamin calo/ sponsor pun diungkap di hadapan audiens. Menurut Mulyadi, dari 246 responden yang ditanyai, sebanyak 77,2 % mengaku bahwa calo yang mengurus keberangkatan berjenis kelamin pria, sementara calo perempuan hanya 22.8% saja. Calo juga menjadi sumber informasi yang paling banyak dipercayai calon TKI, yaitu mencapai 61,1% dari 306 responden. Jumlah tersebut meninggalkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat yang hanya dipercaya sebanyak 13,7 % responden sebagai sumber informasi. Sementara itu, dari sisi alasan menjadi buruh migrant, sebanyak 67,2% dari 308 responden yang ditanya, mengaku bahwa mereka tergiur upah di luar negeri yang lebih tinggi dibanding jika bekerja di dalam negeri.

Dari data dan fakta yang dihasilkan melalui survey selama hampir sebulan terakhir tersebut, Mulyadi berharap agar pihak-pihak terkait lebih meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan kaum buruh migrant. Dengan mengungkap fakta-fakta itu pula, SARI selaku lembaga yang bekerjasama dengan Australian AID berupaya meningkatkan taraf kehidupan buruh migrant dan keluarga mereka selama ditinggal bekerja di luar negeri. Data-data tersebut menurut Mulyadi juga akan sangat berperan dalam mendukung program-program pemerintah untuk mengurangi jumlah tenaga kerja illegal, serta melindungi para buruh migrant yang berada di luar negeri.

 

Menanggapi hasil pemaparan dari SARI tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten, Aina Liza Kholiq mengaku sangat apresiatif. Kepada pihak-pihak terkait, seperti Disnakertrans, para Camat hingga Kepala Desa, Aina juga berharap agar mereka segera menindaklanjuti hasil pendataan dengan langkah-langkah konkret demi kesejahteraan para buruh migrant di Kabupaten Wonosobo.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *