Bersama Pemkab, UPN Yogyakarta Gali Potensi Usaha Untuk Pekerja Perempuan Pasca Migrasi

 

Seperti disampaikan salah satu staf pengajar dari FISIPOL, Dra RR Susilastuti DN MSi, pihak UPN yang tengah melakukan penelitian melalui skema hibah bersaing Tahun 2014, berharap, jajaran SKPD terkait dengan TKI bersedia memberikan masukan demi tersusunnya modul lengkap berisi pola pengentasan para mantan migran. Dengan adanya kontribusi jajaran SKPD tersebut, Susi meyakini, kelak peta manajemen mantan migran yang kembali ke Wonosobo akan lebih jelas, sehingga dapat memberikan gambaran nyata mengenai apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup para mantan TKI.

 

Atas permintaan tersebut, Asisten Pemerintahan Sekda, Drs M Aziz Wijaya MM menyarankan, agar penggalian potensi tersebut dapat didasarkan pada sumber daya lokal di mana para TKI tinggal. Aziz mencontohkan, bagi mantan TKI yang tinggal di Wadaslintang, dapat diberikan pelatihan dan bantuan modal untuk usaha di bidang pengolahan ikan. Senada, Ketua TP PKK Kabupaten, Hj Aina Liza Kholiq pun mengakui, bahwa upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengentaskan kehidupan kaum buruh migran juga lebih berdasar pada basis potensi lokal. Namun demikian, hal itu juga harus didukung dengan ketersediaan pasar untuk hasil produksi mereka. Karena itu, dalam beberapa waktu terakhir, Aina mengaku tengah mengupayakan untuk menggandeng beberapa kelompok tani, dan mengembangkan usaha kerajinan sapu berbahan dasar glagah. Sudah dicapainya kesepakatan antara pihak pembeli dengan ketersediaan lahan untuk bahan dasar sapu, diyakini Aina akan mampu meningkatkan derajat kesejahteraan para mantan migran di beberapa wilayah di Wonosobo.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *