Buka Wonosobo Fair 2014, Bupati Minta Desa Siapkan Desain Ekonomi Kerakyatan Berbasis Potensi
Di sela peninjauan stan peserta WF 2014, Bupati bersama Wakil Bupati Hj Maya Rosida MM, segenap unsur FKPD dan Sekda serta beberapa pimpinan SKPD, juga memotivasi dan memberikan saran kepada para pelaku UMKM, agar menjaga mutu produk, serta meningkatkan kualitas tampilan dengan pengemasan yang lebih menarik. Kabid pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo, Siti Nurmar Aisiyah yang turut mendampingi rombongan Bupati, juga diminta untuk terus melakukan pendampingan dan pembinaan bagi para pelaku UKM di Kabupaten Wonosobo, agar ke depan, produk-produk UKM di Kabupaten Wonosobo mampu bersaing di pasar-pasar modern.
Perlunya para pelaku UKM meningkatkan mutu produk, dikatakan Bupati menjadi sangat penting, mengingat prospek usaha mikro kecil di masa depan masih sangat cerah. Ketika memberikan sambutan pembukaan, Bupati juga menyanjung sektor UKM yang dinilainya mampu eksis di tengah beragam kondisi perekonomian. Pemkab Wonosobo sendiri, ditegaskan Bupati terus mendorong agar para pelaku UMKM makin berkembang. Terlebih pada tahun 2015 mendatang, seiring dengan berlakunya UU Desa, setiap desa akan mengelola dana dalam jumlah cukup besar, mencapai 1 Milyar Rupiah lebih pertahunnya. Dengan adanya dana tersebut, Bupati meminta 236 Desa di Kabupaten Wonosobo untuk dapat menyiapkan konsep desain pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis potensi yang dimiliki. Salah satu skemanya, menurut Bupati adalah dengan mengalokasikan dana yang diterima, untuk membina dan mengembangkan UMKM yang ada di masing-masing desa. Sebagai contoh, Bupati menyebut desa Sikunang, Jojogan, dan Parikesit di Kecamatan Kejajar, yang selama ini dikenal dengan potensi Carica dan Purwaceng, sebagai salah satu produk OVOP (One Village One Product) unggulan.
Harapan Bupati tersebut selaras dengan tujuan penyelenggaraan WF 2014. Seperti diungkapkan ketua panitia penyelenggara, Drs Eko Yuwono, WF 2014 digelar untuk mempertemukan potensi UMKM Wonosobo dengan para konsumen potensial. Melalui gelaran pameran selama 5 hari penuh tersebut, pihaknya berharap akan ada nilai tambah yang diperoleh para pelaku UKM. Tak hanya melalui transaksi langsung, melainkan juga tindak lanjut dari investor-investor potensial yang diundang, seperti Carefour Indonesia dan Komunitas Indonesia Islamic Business Forum (IIBF), hingga beberapa pejabat dari kalangan perbankan. Dengan adanya dukungan dari pihak-pihak tersebut, Eko meyakini, sektor UMKM di Kabupaten Wonosobo akan terus berkembang dan mampu berkompetisi di level yang lebih luas.
Selain menyajikan potensi UMKM unggulan, WF 2014 juga menjadi ajang pamer bagi produk-produk otomotif, dari beberpa ATMP (Agen Tunggal Pemegang Merk). Beberapa yang terlihat memajang produk terbaru di halaman Gedung Korpri, di antaranya adalah Toyota, KIA, Honda, dan Mitsubishi.
0 Komentar