Bupati Ajak Semua Pihak Jadikan Puasa Momentum Perbaikan Diri dan Peningkatan Kondusivitas Wilayah
Menurutnya, memaknai puasa di bulan suci ini, bukan semata-mata menahan lapar dan haus semata, melainkan bisa mengambil hikmah mendalam dibaliknya, yakni sebagai momentum strategis bagi masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih positif, memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih berkualitas, serta lebih menikmati dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan Tuhan.
Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan dan memperbanyak amal dan ibadah, menjadi pribadi yang lebih peka dan peduli terhadap sesama, mempererat tali silaturahmi, serta mampu mengendalikan diri untuk tidak berbuat segala sesuatu yang dapat merusak pahala puasa.
Kepada masyarakat Bupati juga meminta agar di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, seluruh komponen masyarakat untuk bergandengan tangan menyatukan tekad dan langkah, serta senantiasa menebarkan kasih sayang di antara sesama, meskipun di tengah berbagai perbedaan, tetap dapat bersatu dalam kehidupan yang penuh kedamaian dan cinta kasih. Mengingat sesaat lagi Bangsa Indonesia akan menjalankan salah satu amanat demokrasi, yakni pemilihan langsung Presiden RI.
Ia berharap di tengah masyarakat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tetap menjaga kepala dan hati tetap dingin, dengan mengedepankan logika dalam menyikapi berbagai perbedaan pendapat, dan menjadikan perbedaan sebagai rahmatan lil alamin, yang harus diyakini bukan alat pemecah belah tapi untuk lebih meningkatkan kualitas ukhuwah di tengah kehidupan bermasyarakat.
Bupati menambahkan, hal tersebut juga akan berdampak pada kondusivitas wilayah, untuk itu ia menyampaikan apresiasi kepada aparat kemanan, baik TNI dan POLRI, yang telah ikut menjaga kondisi keamanan dan ketertiban di Wonosobo tetap kondusif, termasuk kepada seluruh masyarakat Wonosobo.
Selain itu, Bupati juga meminta dukungan masyarakat untuk ikut menyukseskan program-program yang ia rencanakan tahun ini, yakni mengembalikan tata kota Wonosobo yang lebih baik melalui proses restorasi kepurbakalaan serta menerapkan program-program ke-PU-an yang lebih ramah lansia, anak-anak dan difabel. Sebab hal ini akan berkorelasi langsung dengan upaya pemenuhan hak asasi mereka sebagai makhluk Tuhan.
Sementara itu, K.H.Chabibullah Idris, dalam tausiyahnya meminta agar tarawih bersama antara unsur pimpinan darah dengan masyarakat, bisa dimaknai sebagai upaya mendekatkan antara pejabat pimpinan daerah dengan masyarakat, agar tidak terjadi jarak, sebab pada intinya mereka adalah sama-sama makhluk Tuhan.
Untuk itu ia meminta agar Pemerintah dan masyarakat bersama-sama menjaga kondisi Wonosobo yang sudah baik ini agar tidak terjadi perselisihan di tengah masyarakat akibat beda pendapat, apalagi jelang Pipres 9 Juli mendatang.
0 Komentar