Cegah Penyebaran HIV/AIDS, 40 Tuna Sosial Diperiksa Darahnya
Di sela-sela pengambilan sampel darah, dokter Handoko Sulistiyo selaku Ketua Tim VCT RSUD Setjonegoro menjelaskan, bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Wonosobo kini sudah mencapai 194 orang, termasuk di dalamnya 2 pekerja seks komersial yang ditemukan belum lama ini. Di antara jumlah tersebut, 5 kasus bahkan ditemukan hanya dalam waktu sebulan terakhir. Hal itu menurut Handoko perlu menjadi kewaspadaan semua pihak. Melalui media pembinaan dan bimbingan, serta VCT secara rutin, seperti yang dilakukan Dinsos, diakui Handoko cukup strategis untuk meningkatkan kewaspadaan dini. Selain sebagai upaya preventif mencegah penyebaran HIV/AIDS, adanya kegiatan dengan mengundang kalangan tuna sosial tersebut dinilai tim VCT juga dapat dijadikan sebagai media untuk menggali kasus-kasus baru.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial, Agus Purnomo SH SSos MSi juga mengutarakan maksud pihaknya menggelar bimbingan dan pembinaan adalah untuk merubah sikap mental dan perilaku para penyandang tuna sosial yang ada di Wonosobo. Dengan diberikannya pemahaman terkait bahaya HIV/AIDS, serta pemeriksaan VCT, pihak Dinsos juga berharap agar mereka lebih membuka diri dan bersedia meningkatkan taraf kehidupan, dengan mengikuti berbagai pelatihan keterampilan yang disediakan.
Kepada para peserta bimbingan, Agus juga menjelaskan, bahwa Dinsos memiliki program pelatihan gratis seperti pelatihan mengemudi, tata rias dan kecantikan, menjahit, teknik otomotif, hingga pelatihan memijat (massage). Dari data yang dimiliki Dinsos, Agus memaparkan jumlah penyandang tuna sosial di Wonosobo masih cukup tinggi. Di luar 194 pengidap HIV/AIDS, Agus mengatakan bahwa jumlah wanita pekerja seks (WPS) masih 67 orang. Sementara jumlah pengamen masih 59 orang, dan anak jalanan 11 orang.
Acara pembinaan dan bimbingan yang menghadirkan para pemateri dari Dinas Kesehatan, Kantor Kementerian Agama, Satpol PP dan TP PKK Kabupaten Wonosobo, serta dihadiri oleh anggota DPRD dan beberapa pimpinan SKPD terkait tersebut menurut Agus akan diadakan secara lebih intensif, demi menekan jumlah penyandang tuna sosial.
0 Komentar