Cerita 55 Siswa Bermasalah Yang Pulang Tetirah, Sebulan Digembleng Di PSPA, Mahir Menari Dan Bahasa Inggris

 

Di depan Wakil Bupati Wonosobo, Dra Hj Maya Rosida MM, Kepala Dinas Sosial Agus Purnomo SH SSos MSi, Kepala Bagian PP dan PA, Dra Siti Nuryanah MSi, Kepala PSPA Satria, Dra Jiwaningsih beserta jajaran pekerja sosial dan para orang tua, anak-anak tersebut memperlihatkan, betapa efek dari penggemblengan di petirahan telah merubah mereka. Dari sebelumnya lekat dengan sifat-sifat agresif, bandel, sering berkelahi sulit diatur, sampai malas belajar dan kurang bertanggung jawab, kini mereka telah berubah menjadi lebih terampil, disiplin, dan memiliki jiwa toleran terhadap lingkungan. Kesan-kesan selama menjalani tetirah pun diceritakan dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan bahasa Jawa halus. Tak ayal, kemampuan mereka itu disambut penuh haru para orang tua. Terlebih, ketika lagu mars PSPA dan terimakasih guru dialunkan dengan begitu penuh penghayatan oleh kelompok paduan suara, serta tiga tarian daerah, yaitu tari badui, tari topeng, dan tari badindin disajikan dengan rancak. Tak sedikit di antara para ibu yang hadir, bahkan menitikkan air mata melihat perubahan yang terjadi pada anak mereka. Rata-rata dari mereka merasa sangat bersyukur akan perubahan drastis pada anak mereka, dan berharap agar di masa mendatang, anak-anak mereka akan semakin baik perilaku dan kebiasaan sehari-hari.

Apa yang menjadi impian para orang tua itu senada dengan harapan Wakil Bupati, Dra Hj Maya Rosida MM. Kepada para peserta tetirah, Wabup menghimbau mereka agar bisa mempertahankan sikap dan perilaku sebagaimana diajarkan oleh guru-guru di PSPA. Terkait dengan keterampilan yang diperoleh, baik bernyanyi, menari, hingga keterampilan berbahasa Inggris, Wabup meminta agar ditingkatkan di sekolah masing-masing, sehingga mereka akan mahir dan bisa meraih prestasi di bidang-bidang tersebut. Kepada jajaran Dinas Sosial dan PSPA Satria, Maya juga mengungkapkan apresiasi mendalam, atas upaya yang ditunjukkan untuk mengentaskan anak-anak bermasalah di Kabupaten Wonosobo. Maya berharap, kerjasama yang terjalin dapat terus dijaga dan dipertahankan, agar makin banyak anak-anak berkebutuhan khusus dari Wonosobo bisa merasakan pendidikan serupa.

Menanggapi permintaan Wabup, Kepala PSPA Satria, Dra Jiwaningsih mengaku siap untuk menerima anak-anak bermasalah dari Wonosobo. Menurut Jiwani, dengan dibimbing selama sebulan, anak-anak berkebutuhan khusus tersebut mendapat banyak sekali pelajaran berharga. Pelajaran menari, menyanyi hingga berbahasa Inggris, sejatinya tak hanya ditujukan untuk meningkatkan keterampilan semata, melainkan lebih kepada upaya agar mereka lebih percaya diri, serta tidak menutup diri dari lingkungan. Selain itu, dalam masa pembinaan, mereka juga diajarkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, karena sejak bangun tidur pada pukul 05.00 sampai istirahat pada pukul 21.00 WIB, anak-anak tersebut sudah diberikan jadwal padat yang harus dipatuhi. Namun demikian, pihaknya juga membuka kesempatan untuk para orang tua yang hendak mengunjungi anaknya di petirahan.

 

Kepada para orang tua dan guru sekolah yang hadir, Jiwani juga berharap agar mereka tak berhenti mendampingi almuni petirahan, sekembali mereka ke rumah dan sekolahnya. Dengan pemantauan dan pengawasan secara intensif, Jiwani meyakini anak-anak tersebut akan mampu tumbuh sebagaimana anak-anak lain sebayanya, hingga meraih sukses di masa depan.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *