Demi Perbaikan Perilaku, Rela Berpisah Sebulan
Tak hanya Hasyim yang merasakan betapa berat melepas anak kesayangan, karena bersamaan dengan pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang batu tersebut, 55 orang tua juga turut melepas anak-anak mereka, yang pada Senin 21 April 2014, dilepas Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, untuk menjalani tetirah selama 29 hari di Banyumas. Rata-rata dari mereka mengakui berat melepas anaknya, mengingat selama ini tak pernah berjauhan begitu lama. Hanya karena ingin melihat anak kesayangan memiliki masa depan yang baik, serta bisa berguna bagi nusa dan bangsa, mereka pun ikhlas, dan berjanji akan mengusahakan untuk menengok di petirahan beberapa hari mendatang.
Apa yang dirasakan para orang tua peserta tetirah anak angkatan keempat tersebut dipahami sepenuhnya oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo SH SSos MSi. Ketika membacakan laporan tertulis selaku ketua penyelenggara, di Pendopo Wakil Bupati, Agus menjelaskan, bahwa petirahan anak tersebut diadakan untuk memperbaiki perilaku anak-anak masuk kategori bermasalah dalam perilaku dan memiliki hambatan penyesuaian diri, seperti agresif, malas, dan sering menarik diri dari lingkungannya. Setelah mengikuti tetirah selama 29 hari di PSPA Baturaden tersebut, diharapkan mereka akan menjadi anak yang bertanggung jawab, beretika, disiplin, aktif dalam berbagai kegiatan, tidak pemalu, serta lebih rajin belajar. Selain itu, perubahan yang diharapkan setelah menjalani tetirah adalah agar mereka bisa menghargai pendapat orang lain dan patuh kepada orang tua.
Hingga Tahun 2014, Agus menjelaskan bahwa pihaknya telah memberangkatkan 1784 anak untuk mejalani tetirah di berbagai PSPA jejaring Dinsos. Khusus untuk pemberangkatan kali ini, pihaknya menggandeng 13 sekolah di Kecamatan Wonosobo, dan memberangkatkan 55 siswa-siswi. Didampingi 2 orang guru, 51 anak laki-laki dan 4 anak perempuan yang rata-rata tengah menempuh pendidikan di kelas 5 tersebut akan diberikan pendidikan terkait bagaimana berperilaku yang baik dan benar. Sebagai bekal, Pemkab Wonosobo melalui Dinsos membekali mereka dengan satu set peralatan tulis-menulis berupa tas, buku pena dan uang saku.
Inisiatif Dinsos untuk mengirim anak-anak ke PSPA Baturaden tersebut mendapat tanggapan positif dari Asisten II Sekda, Drs Eko Yuwono. Menurut Eko, anak sebagai generasi penerus sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa di masa depan. Dengan memiliki perilaku yang baik dan berbekal ilmu yang diperoleh dari PSPA, Eko meyakini kelak generasi muda di Wonosobo akan mampu membawa kemajuan bagi daerah. Kepada anak-anak peserta tetirah, Eko berpesan agar selama menjalani tetirah mereka bisa bersungguh-sungguh mengikuti pendidikan dan mematuhi peraturan yang ada, sehingga kelak ketika kembali ke Wonosobo mereka telah berubah menjadi anak-anak yang lebih baik, sesuai harapan orang tua dan guru.
0 Komentar