HIburan berupa aksi panggung artis nasional tersebut hanya salah satu dari rangkaian acara resepsi, karena selain Ubay, pihak panitia penyelenggara juga menggelar jalan sehat mengelilingi kota di awal acara, serta pentas tari dan teater oleh para pegawai di lingkup Pemkab Wonosobo. Hiburan berupa hadiah kejutan (Doorprize) beragam jenis alat elektronik rumah tangga, seperti televisi, kipas angin, setrika dan lain-lain, juga tersedia bagi para peserta jalan sehat yang beruntung. Adanya dukungan dari beberapa Bank BUMN-BUMD, serta sebuah agen sepeda motor, gelaran resepsi tersebut menjadi semakin semarak, karena diisi pula dengan lomba menyajikan aneka pangan lokal dan pelayanan servis gratis sepeda motor.

Resepsi semakin bermakna ketika aksi teatrikal yang menggambarkan perjalanan KORPRI tampil di atas panggung. Dari drama singkat yang menggambarkan latar belakang sejarah KORPRI tersebut, hadirin disuguhi bagaimana awal mula kiprah para aparatur Negara. Dimulai dari ketika jaman penjajahan, di mana para pegawai Negeri masih mengenakan baju adat berupa beskap, kemudian masuk jaman orde baru, dimana sudah tersedia seragam Korpri, hingga gambaran ketika Korpri dijadikan sebagai alat politik penguasa melalui UU Nomor 3 Tahun 1976, yang digambarkan dengan melekatnya atribut berwarna kuning di meja kerja PNS. Perubahan besar yang terjadi pada Korpri seiring bergulirnya Orde Reformasi, juga digambarkan dengan munculnya konsep monloyalitas yang berpegang teguh pada Panca Prasetya Korpri.

Bupati Wonosobo, HA Kholiq Arif dalam sambutannya mengingatkan bahwa Ulang Tahun KORPRI perlu dimaknai sebagai momentum untuk para aparat Negara berintrospeksi diri. Dengan adanya introspeksi secara menyeluruh, maka harapan untuk bisa melihat birokrasi yang mampu bekerja secara professional pun akan semakin cepat terwujud. Kepada seluruh jajaran PNS di lingkup Pemkab Wonosobo, Bupati juga berpesan agar menjadikan reformasi birokrasi sebagai titik tolak menuju terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan semakin melayani masyarakat.