Dinas Kesehatan Gelar Pemeriksaan Makanan Jajanan Pujasera Jalan Veteran dan Masjid Al Mansyur
Dalam pemeriksaan yang juga diikuti oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kantor Ketahanan Pangan dan Satpol PP ini, Kepala Seksi Bimbingan dan Pengendalian Farmasi, Makanan dan Minuman Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Sumarwati menjelaskan, saat Ramadhan dan hari raya Idul Fitri peredaran makanan dan jajanan terus meningkat. Karena itu, pihaknya merasa perlu melakukan pantauan terhadap peredaran jajanan di pasaran, termasuk diantaranya pujasera yang banyak dijumpai saat Ramadhan tiba.
Salah satunya pujasera di Jalan Veteran Sudagaran, yang tahun ini setidaknya ada 117 pedagang yang menggelar minuman dan makanan jajanan, yang disediakan bagi masyarakat yang tidak sempat membuat hidangan untuk berbuka puasa.
Pihaknya menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap makanan jenis panganan olahan dan siap saji yang biasa dijual di pinggir jalan dan juga bisa dijumpai di pasar tradisional yang mengandung bahan berbahaya. Bahan berbahaya itu diantaranya pewarna untuk tekstil jenis rhodamin dan metil yellow serta pengawet makanan jenis boraks dan formalin.
Dia memaparkan, pihaknya masih sering menemukan jajanan yang tidak memenuhi syarat (TMS) seperti penggunaan bahan tambahan berbahaya (pewarna dan pengawet), kebersihan pada produk makanan jajanan (TMS Bakteriologis) dan kadaluarsa.
Sumarwati menambahkan, tindakan ini merupakan antisipasi beredarnya makanan tidak sehat. Jika dalam pemeriksaan tersebut terdapat jajanan yang tidak sesuai dengan TMS maka si penjual akan diberi surat teguran dari Dinas Kesehatan, jika masih membandel, pihaknya akan memanggil pedagang tersebut, untuk diberi pembinaan dari Dinas Kesehatan maupun dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Dalam pemeriksaan kali ini, petugas mengambil sampel 9 makanan, yakni klepon, jenang sumsum, bakso ayam, carica, gula dawet, sari kedelai, citak buah, es doger dan arumanis.
Dari pemeriksaan yang menggunakan pereaksi atau reagen tersebut, tidak ditemukan makanan yang mengandung perwana tekstil dan pengawet, sebab hasil tesnya menunjukkan warna ungu, yakni warna yang disyaratkan jenis makanan negative dari bahan-bahan makanan berbahaya.
Namun pihaknya masih akan melakukan uji di lab untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung pemanis buatan jenis siklamat, sakarin dan bakteriologi. Diperlukan waktu sekitar 1 minggu untuk mengetahu hasilnya, Tes ini dilakukan sebab pihaknya mencurigai minuman es buah yang dijual mengandung pemanis buatan yang kurang baik untuk kesehatan.
Sementara itu, hasil yang sama juga ditemukan di pujasera Masjid Al Mansyur, tidak ditemukan makanan yang mengandung perwana tekstil dan pengawet. Namun sama dengan pujasera di Jalan Veteran, pihaknya juga akan melakukan uji di lab untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung pemanis buatan jenis siklamat, sakarin dan bakteriologi, sebab dari 7 jenis makanan yang diambil sampelnya, minuman es buah juga dicurigai mengandung pemanis buatan.
0 Komentar