Dorong Daerah Tuntaskan Verval Honorer K2 Akhir September

 

Untuk mempercepat proses verval, lanjutnya, FHK2I akan mengawal dan mendorong pemda. Lantaran sejumlah pemda menolak untuk melakukan verval.

"Saya dapat laporan dari teman-teman di daerah, kepala daerahnya tidak mau melakukan verval. Nah ini akan kita dorong agar dipercepat. Untuk mendorong ini, saya rasa teman-teman honorer sudah tahu caranya bagaimana," bebernya.

Kengototan FHK2I untuk mempercepat proses verval hingga akhir September karena per Oktober nanti sudah terjadi pergantian pemerintahan. Jika itu diundur terus, dikhawatirkan masalah ini mentah lagi.

"Apa yang dilakukan Pak Menteri Azwar Abubakar sudah langkah maju. Kalau ini tidak kita lanjutkan, perjuangan honorer sia-sia dan status abu-abu lagi. Karena itu kami akan mengawal dan mendorong pemda segera melaksanakan surat MenPAN-RB," terangnya.

 

 

Ratusan Honorer K2 Minta Kejelasan Status Verval

JAKARTA - Ratusan honorer kategori dua (K2) mendatangi Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Mereka mendesak agar pemerintah memperjelas status honorer K2 yang tidak lulus dan sudah diverifikasi serta validasi (verval).

"Pak MenPAN-RB sudah mengeluarkan surat untuk verval. Tapi sekarang kami ingin mempertegas status verval ini dibawa ke mana?," kata Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih saat menyuarakan misi mereka yang diaminkan ratusan honorer K2, di ruang media center, Selasa (2/9).

Dia menyatakan, seluruh honorer K2 yang sudah diverval kini menunggu kepastian dibawa ke mana data tersebut. Apakah cuma dijadikan data base saja atau akan diproses untuk menggantikan honorer K2 yang lulus tes CPNS tapi bodong.

"Kami minta pemerintah memperjelas sebelum masa pemerintahan SBY berakhir. Kalau tidak ada kejelasan sekarang, kami khawatir nasib kami jadi makin kabur," terangnya.

Titi menambahkan, mereka tidak menuntut harus diangkat tahun ini. Honorer K2 asli hanya minta bisa secara bertahap dan menggantikan yang bodong.

 

Sumber : jpnn.com

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *