Gawat, 354 Warga Kabupaten Semarang Terserang Chikungunya

 

Gunadi menuturkan, mayoritas chikungunya menjangkiti warga yang tinggal di wilayah padat penduduk seperti Ungaran, Ambarawa dan Banyubiru. Tingginya mobilitas penduduk di wilayah itu memicu cepatnya penyebaran penyakit chikungunya.

Kemungkinan jumlah penderita chikungunya lebih banyak, menyusul temuan kasus ini sebatas catatan Puskesmas dan rumah sakit. Dengan kata lain, baru mencakup warga yang berobat ke fasilitas kesehatan milik pemerintah. Sementara yang berobat ke dokter umum, klinik kesehatan dan rumah sakit swasta atau sekadar membeli obat di apotek, tidak bisa terpantau.

"Terakhir, jumlah penderita meningkat terjadi pada 2010, menurun di 2011, 2012, 2013 dan naik lagi di tahun 2014," papar Gunadi.

 

Sumber : TRIBUNJATENG.COM

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *