Menurutnya, Pemerintah tidak akan menaikan harga LPG 3kg pada saat ini, pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi, seperti solar yang semula Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 dan premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500.

Hal ini perlu disampaikan pihaknya, karena banyak pertanyaan masyarakat atau konsumen pada saat ini. Walaupun biaya angkut dan  komponen kendaraan operasional agen membutuhkan biaya tambahan akibat kenaikan BBM namun saat ini Pemerintah masih menggunakan harga lama.

Oleh karena itu pihaknya menegaskan bahwa Agen maupun pangkalan tidak boleh menaikan harga LPG 3kg yang selama ini sudah berjalan seperti biasa. Jika terjadi adanya agen atau pangkalan yang menaikan harga, ia minta agar dilaporkan kepada pihaknya karena hal tersebut jelas-jelas melanggar ketentuan.

Di Pasaran memang terkadang ada konsumen yang kesulitan mendapatkan LPG 3kg sebagaimana beberapa aduan keluhan konsumen yang ia terima di kantor maupun lewat telepon dan SMS.

Pihaknya memahami jika terjadi “seolah-olah” kelangkaan, karena banyak yang mencari LPG 3kg kemana-mana. Terlebih adanya isu kenaikan harga LPG 3kg, sehingga masyarakat makin bingung.

Namun pihaknya menegaskan dan memastikan, bahwa tidak ada pengurangan alokasi untuk Kabupaten Wonosobo dan tidak ada kenaikan harga LPG 3kg pasca kenaikan BBM. Kenaikan LPG 3kg tentunya akan dibahas terlebih dahulu dan tidak bersamaan dengan kenaikan BBM Bersubsidi, akan tetapi pada saatnya nanti tentunya juga akan mengalami kenaikan sesuai dengan beban subsidi yang perlu terus dikurangi agar tidak menjadi beban anggaran Pemerintah.