Jamin Keamanan Armada Lebaran, Tim Gabungan Gelar Sidak Sopir dan Armada
Menurut Kepala Dishubkominfo Wonosobo, Haryono, sidak dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang armada lebaran yang akan merayakan idul fitri, serta mengurangi angka kecelakaan angkutan, dengan menjamin armada dalam kondisi baik.
Melalui kerjasama dengan TNI, POLRI dan SATPOL PP ini diharapkan armada yang digunakan jelang lebaran bisa terkontrol kondisinya, dan jika ditemukan armada dalam kondisi tidak layak akan diberikan sangsi berupa teguran keras sampai surat tilang.
Untuk uji kelaikan armada lebaran kali ini dilakukan dengan sasaran semua Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan armada barang dengan harapan bisa meminimalkan kecelakaan di jalan raya serta memberikan ketenangan pada penumpang maupun masyarakat pengguna jalan serta menghindari adanya “sopir pocoan” atau “sopir tembak”.
Dalam tes yang rencananya akan dilaksanakan tiga hari tersebut, tiap sopir beserta armadanya wajib mengikuti dua tes, yakni tes kelaikan jalan dan tes perlengkapan kendaraan. Tes kelaikan jalan meliputi kondisi karoseri, ban atau tekanan angin, stir, kopling, perseneling, lampu mundur, rem kaki atau tangan, lampu rem, lampu dim, lampu petunjuk, lampu samping, lampu plat nomor, lampu dshboard, klakson, penghapus kaca, pintu-pintu dan bagasi, sedangkan tes perlengkapan kendaraan meliputi, kelengkapan STNK, SIM pengemudi, dongkrak, kunci roda, kunci-kunci lain, ban cadangan, kotak obat, papan trayek, papan tarif, alat pemadam kebakaran serta beberapa surat kendaraan yang wajib dibawa seperti STUK, KP dan KJP.
Hasil dari tes uji kelaikan armada, ditemukan kebanyakan angkutan jenis AKDP yang tidak menggunakan ban standar, kebanyakan mereka memakai ban vulkanisiran yang belum terjamin keselamatan dan keamanannya, sehingga petugas terpaksa memberi tanda, dan diberi waktu satu hari untuk segera mengganti ban yang sesuai aturan. Jika ditemukan mereka belum mengganti bannya, akan ditindak tegas dengan melarang angkutan tersebut beroperasi. Selain itu ada juga bis yang langsung ditegur oleh Haryono agar mengganti ban depannya yang tidak memakai ban standar, serta angkutan barang yang digunakan untuk mengangkut orang.
Pihaknya memprediksi tahun ini akan ada lonjakan penumpang arus mudik sekitar 10 sampai 11 persen, dan untuk lebih memberikan rasa nyaman bagi masyarakat di jalanan, mulai H-4 lebaran sampai H+1 lebaran, semua armada bersumbu 2 atau truk-truk besar tidak diperbolehkan masuk ke wilayah Wonosobo kota, kecuali yang mengangkut kebutuhan pokok masyarakat dan gas.
Terkait uji kelaikan sopir dan armada ini, hal tersebut merupakan bentuk pembinaan dan tindakan yang dilakukan pihaknya kepada para sopir maupun pemilik armada. Pembinaan dilakukan dengan meminta sopir atau pemilik armada untuk mengganti suku cadang kendaraannya jika ditemukan tidak layak pakai, sedangkan tindakan dilakukan jika sopir dan armada sudah diberi peringatan namun tetap membandel, akan diberi teguran keras sampai pada penyitaan paksa kendaraan.
0 Komentar