Jembatan Gantung Wangan Condong Desa Slukatan, Difasilitasi ILO, Jadi Proyek Percontohan Nasional
Seperti diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, Drs Gatot Hermawan ketika menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan peletakan batu pertama, di tepi sungai Condong, Desa Slukatan, jembatan tersebut memang merupakan proyek percontohan Nasional. Selain di Slukatan, Wonosobo, Kementerian Tenaga Kerja RI juga mendanai jembatan serupa di Nias, Aceh, Kalimantan Tengah, dan Bantul, DIY. Melalui program infrastruktur pedesaan padat pekerja berbasis sumber daya lokal (IP3-BSDL), hasil kerjasama Kemenakertrans RI dengan ILO, jembatan gantung selebar 120 cm dan panjang 62 meter tersebut, menurut Gatot dibangun untuk meningkatkan infrastruktur pedesaan. Dengan melibatkan warga masyarakat setempat, program IP3-BSDL juga diharapkan mampu memberikan penghasilan tambahan bagi yang masih menganggur atau setengah menganggur. Terbangunnya jembatan gantung, nantinya juga diharapkan mampu melancarkan roda perekonomian masyarakat di Desa Slukatan dan sekitarnya.
Bagi warga desa Slukatan, jembatan wangan condong juga memiliki arti penting. Bila selama ini mereka harus menempuh jarak tak kurang dari 6 kilometer untuk menuju desa tetangga, dengan adanya jembatan gantung, nantinya jarak tersebut hanya tinggal sekitar 1 kilometer saja. Hal itu ditegaskan Kepala Desa Slukatan, Ahmad Suyudi. Menurut Ahmad, kebutuhan akan sarana penghubung untuk melintasi sungai Condong bagi warga Slukatan memang sudah lama diidamkan. Selain untuk melancarkan roda perekonomian, keberadaan jembatan gantung juga akan sangat membantu anak-anak sekolah dari Slukatan, yang menuntut ilmu di desa tetangga. Karena itulah, ketika muncul tawaran dari Disnakertrans untuk membangun jembatan gantung, warga bahkan rela dan ikhlas mewakafkan sebagian tanah mereka untuk dibuat jalan akses menuju jembatan, serta area pondasi di kedua ujung jembatan.
Keikhlasan hati warga Slukatan untuk mewakafkan tanah mereka itu diapresiasi secara khusus oleh Sekda. Ketika memberikan sambutan sebelum meletakkan batu pertama, Sekda yang hadir mewakili Bupati menyampaikan terimakasih setulus hati atas kerelaan dan semangat warga untuk bekerja bersama dan bergotong royong mewujudkan infrastruktur penting di desa mereka. Kepada warga yang kelak akan memanfaatkan secara penuh jembatan tersebut, Eko berharap agar mereka turut menjaga dan merawat jembatan, agar bisa bertahan selama mungkin, serta memberikan manfaat sebesar-besarnya.
0 Komentar