Kami Ingin Punya Buddhis Center
Panitia Nasional Waisak 2558, Arief Harsono mengatakan, perayaan Hari Tri Suci Waisak dimulai sejak pada Selasa (13/5) pukul 08.00, saat para Budhis mengambil air suci dari Umbul Jumprit, Temanggung ke Candi Mendut, Mungkid, Magelang.
Setalah disemayamkan, pada Rabu (14/5) pukul 07.00, lebih dari 100 Bhikkhu Theravada dan Mahayana melakukan prosesi berjalan kaki (Pindapata) sejauh 3 kilometer di Jalan Raya Pemuda, Magelang.
Pada malam resepsi, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) meminta Pemerintah membangun Buddhis Center di Candi Borobudur. Selain sebagai tempat ibadah, bangunan itu akan menjadi pusat pengajaran, Ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK).
"Menjadi kebanggaan bagi kami, bagian dari bangsa Indonesia dapat memadukan warisan terindah dan teragung dari nenek moyang kita dengan Buddhis Center," kata dia.
Menurut Arief, keinginan memiliki Buddhis Center, karena dalam sejarahnya, Indonesia pernah menjadi pusat pembelajaran agama Buddha. "Pada zaman Sriwijaya, banyak sarjana dan peziarah Buddha dari negara-negara di Asia berguru di Sriwijaya," jelas Arief dalam sambutannya.
Sayangnya, baik Ganjar maupun Boediono tidak menanggapi secara ekplisit usulan itu. Pada kesempatan itu.
Dalam sambutannya, Wapres menyampaikan salam waisak dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Saya menyampaikan salam. Beliau berhalangan hadir karena ada tugas kenegaraan," kata dia dalam sambutannya kepada ribuan umat Buddha.
Boediono mengajak seluruh umat untuk selalu mengembangkan sikap luhur. Dia mengatakan, dengan tema Waisak kembangkan Brahmavihara untuk kebahagiaan semua mahluk dan dengan sub tema senantiasa berpandangan terang dan pikiran luhur, bisa menjadi inspirasi seluruh bangsa bahkan seluruh umat manusia.
"Kita sebagai bangsa yang majemuk penuh keberagaman harus selalu bersikap penuh toleransi dan menjaga persatuan," jelasnya.
Senada dengan Boediono, Ganjar dalam sambutannya juga mengingatkan pentingnya menjaga kebinekaan untuk memperkuat NKRI. Dia juga mengatakan peran umat Buddha sangat ditunggu untuk menjaga NKRI.
Setelah prosesi seremonial, ribuan umat Budha bersiap menyelenggarakan puncak acara. Hingga berita ini diturunkan, sejumlah persiapan sedang dilaksanakan.
Menurut Arief, ritual Waisak dilakukan di altar utama Candi Borobudur. Rangkaian doa ditutup iring-iringan mengelilingi candi sebanyak tiga kali (Pradaksina) dan pelepasan lampion.
Mereka yang akan mengikuti ritual Pradaksina dan dua upacara sebelumnya adalah umat Budha dari 11 negara, antara lain Indonesia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Jepang, India, Srilangka, Malaysia, Amerika, Australia, dan Tiongkok.
Sumber : TRIBUNJATENG.COM
0 Komentar