Longsor Di Proyek Perbaikan Talud Binangun, Jalur Wonosobo-Kertek Dibuka-Tutup
Arus lalin tersendat ketika sejumlah bus angkutan Purwokerto-Semarang dan truk kontainer melintasi dari dua arah. Selain kemacetan di situ, juga banyak mikrobus yang nyelonong seenaknya yang mengakibatkan semakin tersendat. Di sisi barat dan timur lokasi longsor, juga sedang dilakukan perbaikan talud, sehingga jalan hanya bisa digunakan separo yang berakibat cukup merepotkan para pemakai jalan.
Kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Provinsi Nurcahyo Widada dihubungi mengatakan perbaikan talud dan pondasi jalan memang dalam proses pengerjaan. Menurutnya longsor susulan yang mengakibatkan separo jalan putus. Guyuran hujan beberapa hari ini diakui telah mengakibatkan separo badan jalan ambrol. Ditambahkan, pihaknya sedang membuat jalur baru dari arah Wonosobo dengan memotong pohon dan memperlebar jalan dari arah Barat. Pelebaran jalan,imbuhnya, paling tidak membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari ke depan.Jalan yang longsor langsung dibangun pondasi pada Rabu (26/11) lalu. Selain itu, pihaknya juga sedang mengupayakan dua jalur agar lalu lintas tidak terganggu.
Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 2 miliar tersebut menurut rencana akan diselesaikan maksimal akhir tahun. Penanganan terhadap longsoran ini tergolong lambat dan dikerjakan pada musim hujan sehingga longsor susulan tidak bisa dihindari. Hal itu karena musibah longsor di lokasi tersebut terjadi pada 26 April lalu yang mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak parah tertimbun material tanah. Rumah yang terkena longsoran milik Yoto (47) , Budi Sumarno (45) dan Taat (40) yang merupakan warga RT 10 RW 5 Kelurahan Wringinanom, Kecamatan Kertek. Rumah tersebut hingga saat ini belum diperbaiki dan diatasnya berpotensi mengalami longsor susulan.
Pantauan di lokasi tepatnya di dekat kantor Pengadilan Agama Wonosobo puluhan petugas proyek dan kepolisian mengatur arus lalu lintas dari kedua arah. Untuk sementara arus dilewatkan secara bergantian karena sebagian badan jalan dan pagar ambrol sehingga membahayakan para pengendara yang melintas. Hal itu juga diakui Kasatlantas, AKP Sukarwan ketika ditemui di sela-sela pengaturan lalu lintas di jembatan Ngasinan. Demi kelancaran lalu lintas, pihaknya bahkan meminta beberapa pengendara agar menggunakan jalur alternative melalui lingkar selatan, penghubung Kalierang-Kertek.
0 Komentar