Lupakan Kasus Penyadapan, RI-Australia Sepakati Cari Peluang Kerjasama Baru

 

Langkah ini dilakukan setelah ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang sempat mengganggu hubungan bilateral Indonesia dan Australia, yaitu kasus penyadapan telepon pada 2013 lalu.

"Semangat kita adalah mencari solusi untuk permasalahan seperti itu. Kami juga yakin bisa menemukan peluang-peluang kerja sama yang baru. Contohnya kerja sama intelijen yang sangat diperlukan kedua negara dan kerja sama militer yang bisa ditingkatkan," kata Presiden seperti dilansir dari laman resmi Setkab, Rabu malam.

Kerjasama dilakukan dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, ketahanan pangan, dan pendidikan.

Pertemuan ini merupakan yang kali pertamanya sejak memburuknya hubungan kedua negara sebagai dampak kasus penyadapan percakapan telepon di lingkungan Istana Kepresidenan oleh intelijen Australia, tahun lalu.

Selama setengah jam, kedua kepala pemerintahan ini mengadakan pertemuan untuk memperbaiki hubungan, sekaligus normalisasi menuju proses saling percaya.

"Bangsa Indonesia dan Australia ingin terus bersahabat," sambung Presiden.

Menurut SBY, hubungan baik kedua negara akan membawa manfaat yang besar bagi kedua belah pihak.

"Hampir sejuta wisatawan Australia berkunjung ke Indonesia. Dan ada lebih dari 150 ribu mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia. Selain itu kita telah sepakat untuk terus mencari peluang-peluang baru," tegas Presiden.

Turut mendampingi Presiden pertemuan itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silahi, dan Seskab Dipo Alam.

 

Sumber : jpnn.com

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *