Membasuh Luka Palestina, Ajakan Kepedulian Umat Islam untuk Kemanusiaan
Badan Zakat Nasional (Baznas) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Wonosobo selenggarakan Safari Ramadhan bertajuk Membasuh Luka Palestina, Minggu (9/3/2025) di Masjid YAMP Nurul Falach Wonosobo. Rangkaian kegiatan tidak hanya sebagai ajang untuk memperoleh pencerahan spiritual, tetapi juga untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial terhadap sesama, khususnya rakyat Palestina.
Ketua Baznas Wonosobo Priyo Purwanto, kepada media menyampaikan, Safari Ramadan ini merupakan bagian dari program nasional Baznas RI yang dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah di Indonesia. Dimana, ada 6 syekh Palestina yang akan berkeliling di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, JawaTengah, Kepulauan Riau, dan Sumatra Utara.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi Palestina saat ini, serta mempererat rasa kepedulian kita terhadap saudara-saudara di sana. Kami mengajak seluruh umat Islam untuk menyempurnakan ibadah Ramadan dengan memberikan bantuan melalui zakat, infak, dan sedekah yang bisa disalurkan melalui program ini," ujarnya.
Selain itu, tegas Priyo, seluruh dana yang terkumpul akan disalurkan melalui Baznas RI guna membantu meringankan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina, baik dalam bentuk bantuan pangan, kesehatan, maupun kebutuhan dasar lainnya.
“Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, bantuan yang terkumpul melalui program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi Palestina,” harapnya.
Dijelaskan, rangkaian kegiatan dimulai Minggu, 9 Maret 2025, dengan Sholat Dzuhur berjama’ah di Masjid YAMP Nurul Falach Mendolo, lanjut buka bersama di Masjid Al Huda Sudagaran, dan sholat Subuh berjama’ah di Masjid Al Mansur Kauman.
“Semoga dengan adanya Safari Ramadan ini, masyarakat semakin tergugah untuk berkontribusi dan tidak hanya peduli secara emosional, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh saudara-saudara kita di Palestina,” tutup Priyo Purwanto.
Sementara itu, dalam ceramahnya Syekh Ahmad Hassan Mohammad Husain memberikan gambaran terkait kondisi yang dialami oleh warga Palestina. Ia menyebutkan, bahwa mayoritas rakyat Palestina kini kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, air bersih, dan perlindungan dari cuaca ekstrem.
“Sebagian besar warga Palestina, khususnya anak-anak dan perempuan, saat ini sangat membutuhkan uluran tangan. Mereka menghadapi kesulitan besar untuk mendapatkan makanan dan air bersih, bahkan selimut pun menjadi barang yang sangat langka di tengah musim dingin yang mencekam. Di samping itu, sekitar 70% bangunan di Palestina telah hancur akibat serangan-serangan yang terus berlangsung,” ungkap Syekh Ahmad dalam ceramahnya.
0 Komentar