Mortir Aktif Peninggalan PD II Ditemukan di Museum Kereta Api

 

Salah seorang pekerja, Ahmad Asroi (32) mengaku kali pertama menemukan mortir saat menggali tanah untuk pondasi cakar ayam bangunan loket.  Saat menggali tanah pada kedalaman 40 centi meter, ujung cangkulnya mengenai benda seperti logam, hingga menimbulkan suara benturan logam.

“Semula saya hanya mengira itu serpihan logam biasa, setelah saya membersihkan tana di sekitar benda ini  ternyata mortir,” ujarnya.

Secara fisik mortir yang masih aktif ini memiliki ukuran fisik panjang 40 centi meter dengan diameter mencapai 5 inci. Mengetahui benda tersebut membahayakan, warga Wonowoso, Kabupaten Demak inipun segera melaporkan temuannya kepada mandornya, Irsyadi.  Temuan ini selanjutnya diteruskan kepada aparat kepolisian setempat.

“Kali pertama petugas Polsek Ambarawa yang tiba di lokasi ini,” tegasnya.

Sementara itu, usai menerima laporan penemuan mortir ini, Polres Semarang segera berkoordinasi dengan Gegana Polda Jawa Tengah, yang segera menurunkan tim ke lokasi penemuan.  Tim Gegana Polda Jawa Tengah selanjutnya melokalisir lokasi penemuan mortir ini untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

“Selanjutnya mortir kita disposal di lapangan Yon Zipur Tanpa Kawandya,” ujar Kabag Ops Polres Semarang, AKP Iwan Irmawan.

Setelah penanganan penemuan mortir ini dilakukan, masih jelas Iwan, proses penggalian dilanjutkan kembali oleh para pekerja.  Namun belum lama melanjutkan pekerjaan, cangkul Asroi kembali mengenai mortir yang lain. Bahkan saat tangannya akan mengambil sempat terluka akibat tergores sirip mortir tersebut.  Di lokasi tersebut ditemukan dua mortir lagi.

“Lokasi penemuan mortir kedua ini tak jauh dari lokasi penemuan pertama,” tambah  Kabag Ops.

Atas temuan ini, tim Gegana Polda Jawa Tengah melanjutkan penyisiran pada radius beberapa meter dari lokasi penemuan ini. Hingga pukul 14.00 WIB tim Gegana menemukan kembali dua mortir lainnya. Sehingga total lima buah mortir ditemukan dari satu lokasi ini.

“Tiga buah mortir memiliki panjang 40 centimeter dengan diameter 5 inci dan dua diantaranya memiliki panjang 30 centimeter dengan diameter 5 inci,” lanjut Iwan.

Saat ini, lokasi penemuan masih diseterilkan. dua buah mortir masih berada dilokasi. Petugas hanya menutup lokasi galian agar mortir tak terkena paparan sinar matahari.

 

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *