Muspimwil Aisyiyah II Hasilkan Program Utama Setahun Jelang Muktamar

 

Program utama tersebut adalah semakin mencerahkan bangsa dan dunia dalam setiap aspek kehidupan, utamanya yang dilaksanakan oleh amal usaha – amal usaha ‘Aisyiyah maupun Muhammadiyah, seperti di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi dan hukum.

Siti Taqiyah mencontohkan di bidang ekonomi, pihaknya berupaya menjadikan koperasi-koperasi yang ada di bawah ‘Aisyiyah bisa berbadan hukum semua. Di bidang hukum, pihaknya juga berupaya agar di tiap kabupaten/kota terbentuk majelis hukum dan HAM dalam bentuk lembaga bantuan hukum yang bersertifikat.

Selain program utama tersebut, beberapa isu penting juga dibahas dalam Muspimwil yang juga dilaksanakan untuk memperingati milad 1 abad organisasi yang berdiri pada 19 Mei 1917 ini. Diantaranya isu terkait perempuan seperti aborsi, pernikahan sejenis, ketidakadilan gender dan anak serta lansia. Isu lain yang dibahas adalah seputar penguatan ideologi dan akidah para anggota dan kader serta semakin berkembangnya civil society dan peran perempuan dalam dunia politik.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo, Soleh Yahya, menyampaikan melalui Muspimwil ini diharapkan misi dakwah Muhammadiyah dalam mewujudkan Indonesia yang tercerahkan dan Islam sebagai rahmatan lil alamin bisa segera terwujud. Hal ini bisa tercapai melalui rekonstruksi kehidupan beragama yang lebih tercerahkan menuju Indonesia berkemajuan.

Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyampaikan terkait tema yang diangkat dalam Muspimwil ini, ada 3 hal yang menjadi tantangan besar, tidak hanya untuk ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah saja tapi bangsa Indonesia secara umum. Yang pertama adalah tantangan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, utamanya dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM, yang pada tahun 90-an IPM Indonesia tertinggi diantara negara-negara di ASEAN, namun saat ini sudah tertinggal. Untuk meningkatkan IPM ini ada 3 hal utama yang perlu dibenahi, yakni di bidang pendidikan, kesehatan dan pendapatan.

Yang kedua, membangun dan memanfaatkan potensi yang dimiliki. Ada 4 kompetensi yang bisa diajdikan  landasan untuk mewujudkannya, yakni ilmu, akhlak yang berkarakter, soft skill seperti kecerdasan emosional dan spiritual serta kreativitas. Sedang yang ketiga, bagaimana membangun Indonesia kedepan, khususnya setelah Pemilu, baik legislatif maupun presiden selesai, agar kehidupan masyarakatnya kembali rukun, damai dan bersatu.

Terkait telah selesainya pilpres, PP Muhammadiyah siap jika kadernya ada yang terpilih untuk melaksanakan panggilan tugas Negara, menjadi anggota kabinet dalam masa pemerintahan Jokowi-JK.

Selain itu, terkait isu pengesahan RUU Pilkada, PP Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah punya 3 opsi untuk hal ini, yakni dipilih oleh DPRD, pemilihan serentak antara pilpres, pilgub dan pilbup serta pemilihan sekaligus dalam satu pemilihan umum agar ongkos politiknya lebih kecll. Namun pihaknya menyerahkan sepenuhnya hal ini pada mekanisme keputusan oleh DPR RI.

Sedangkan terkait isu berubahnya Kementerian Agama, pihaknya mengaku kurang setuju, sebab 3 kementerian yang harus ada adalah Kementerian Agama, Kemenlu dan Kemendagri, sebab ketiganya punya Undang-Undang yang spesifik.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo, mewakili Bupati Wonosobo, berharap momentum milad satu abad ‘Aisyiyah dan Musyawarah Pimpinan Wilayah II harap dapat dijadikan sebagai ruang yang mampu membuat setiap kader Muhammadiyah, khususnya ‘Aisyiyah untuk lebih bersemangat dalam ber fastabiq al-khairat, guna terus membangun kualitas umat dan bangsa. termasuk semangat untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.

Agus yakin semangat untuk menjaga kondusivitas dan menghargai kemajemukan telah terpatri kuat dalam diri warga Muhammadiyah, dan ia juga menyampaikan terima kasih atas peran serta Muhammadiyah dalam menjaga iklim sejuk dan kondusif di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, khususnya di Wonosobo.

Kedepan, Agus berharap, lebih banyak lagi kiprah dan terobosan-terobosan positif Muhammadiyah, khususnya ‘Aisyiyah dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan pembangunan.

Agus mengajak untuk terus bekerja cerdas, bekerja keras dan ikhlas dengan tetap memohon kehadirat Allah SWT agar segala yang telah diupayakan memberikan hasil optimal bagi kemajuan pembangunan bangsa,

Khusus untuk kader Muhammadiyah Wonosobo, Agus juga meminta agar senantiasa mengikuti jejak positif para tokoh Muhammadiyah, dan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, serta senantiasa berpikir positif dan progresif melalui  logika dan retorika yang sinergis dan seimbang.

 

Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan kepada pemenang lomba cipta lagu dan dongeng anggota ‘Aisyiyah. Untuk lomba cipta lagu juara pertama berhasil diraih Puji Astuti dari PDA Blora, sedang juara kedua dan ketiga diraih oleh Vivi Yuliana dari TK ABA Kota Tegal dan Naning Indri Hastuti dari PDA Karanganyar. Sedang untuk lomba dongeng anak islami juara pertama diraih oleh Hening Wulandari dari PDA Demak, disusul Martina Yuswindra dari PDA Kota Pekalongan dan Muandanah dari PDA Jepara.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *