Dia mencontohkan tes CAT di Kejaksaan Agung yang diselenggaran pada 33 provinsi, bisa dimonitor dari pusat. Pelamar A kapan dia mulai mengisi tesnya dan selesai jam berapa serta hasilnya akan diketahui Panselnas.

"Kalau pelamar A di Papua selesai jam 10.00 WIT dengan hasil 400 misalnya, Panselnas di jam itu juga langsung tahu hasilnya. Jadi sebelum tim di Papua melaporkan hasilnya, Panselnas sudah tahu hasilnya," terangnya.

Dengan dimonitor langsung oleh Panselnas, lanjutnya, instansi tidak bisa melakukan manipulasi data. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi peserta tes karena hasilnya lebih fair.

"Masyarakat di daerah jangan khawatir pemda akan memainkan hasil tesnya. Meski pelaksananya di daerah, Panselnas tetap memonitor langsung dan hasilnya tidak bisa diubah," tandasnya.

Sumber : jpnn.com