Pelawak Marwoto Puaskan Ratusan Penonton Kethoprak Mbeling

 

Peran pelawak yang dikenal luas secara nasional melalui acara komedi Ketoprak Humor ini mampu mengurangi demam panggung beberapa pejabat Pemkab Wonosobo yang ikut tampil dalam ajang yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Jadi Wonosobo ke 189 dan HUT RI ke 69 ini.

Pentas kali ini sendiri mengambil lakon “Tumenggung Setjonegoro”, dengan sutradara Bambang Sutejo dan garapan iringan gamelan oleh Restu.

Pentas dibuka oleh adanya seorang pemuda gagah berani asal Bagelen Purworejo, M.Ngarpah, yang merupakan telik sandi namun berjuang di wilayah Kedu, memerangi kedzaliman dan kekerasan prajurit Belanda dan berhasil mengalahkannya di alas Legorok. Seiring berjalannya waktu, sampailah di wilayah Wonosobo, tepatnya di ledhok Plobangan. Selain berguru pada Ki Wanu juga melatih kanuragan pada pemuda desa setempat.

Seting beralih di keraton Yogyakarta, yang terjadi keresahan adanya bangsa kulit yang me”sanggrah” di wilayah pesisir Yogya tanpa seizin Sultan Hamengkubuwono III yang diperankan Bupati Wonosobo, Kholiq Arif, sehingga ia mengutus Pangeran Antawirya dan Pangeran Cokroadiningrat untuk menumpas kompeni di wilayah nusantara.

Keberadaan Belanda menempati wilayah Jawa sendiri atas seizin Pangeran Wiradiningrat yang diperankan oleh Marwoto, yang membangkang dari keraton Yogyakarta, sebab merasa sakit hati tidak direstui menikah dengan Gusti Ayu Purbakencana yang diperankan oleh Wakil Bupati, Maya Rosida, yang tidak lain istri dari kakanya sendiri.

Sehingga terjadilan peperangan antara pasukan Belanda dengan pasukan Diponegoro, yang akhirnya Belanda bisa dikalahkan dan Pangeran Wiradiningrat bisa diringkus. Keberhasilan ini tidak lepas dari jasa M.Ngarpah, sehingga Pangeran Diponegoro mengangkatnya menjadi penguasa di wilayah ledhok Plobangan dengan nama Kanjeng Tumenggung Setjonegoro.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Sigit Sukarsana, pihaknya sengaja mengundang pelawak yang pada tahun 2009, pernah bermain dalam film “Preman In Love” bersama dengan Tora Sudiro dan Vincent Ryan Rompies yang sebagian besar syutingnya di wilayah Wonosobo, untuk memeriahkan pentas Kethopark Mbeling.

Pentas berdurasi 120 menit ini bertujuan, agar setelah masyarakat secara serempak memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 69 dan hari jadi Wonosobo ke 189, selanjutnya disuguhkan sebuah hiburan segar berupa garapan seni tradisional yang sarat dengan pesan-pesan moral dalam pagelaran kethoprak, yang dimainkan oleh para pejabat Pemerintah Kabupaten Wonosobo bersama seniman dan seniwati Kabupaten Wonosobo.

Sigit menambahkan, selain menjadi hiburan yang menarik, hal ini bisa menunjukkan keterpaduan dan keharmonisan antara Pemerintah dengan rakyat, khususnya di bidang seni, untuk disuguhkan kembali kepada seluruh lapisan masyarakat Wonosobo, selain tentunya untuk menghidupkan kembali seni pertunjukkan rakyat kethoprak, yang sempat vakum lama di Wonosobo. Harapannya pentas ini mendapat sambutan positif dari seluruh lapisan masyarakat, sehingga ada keberlanjutan dari pentas ini, apalagi dalam pentas kali ini, ikut menyaksikan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan beberapa anggota DPRD yang baru saja dilantik.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *