Angka tersebut, menurut mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, merupakan prestasi. Sebab, dari 168 ribu kuota, kurang dari 1 persen yang tidak terisi. "Ini prestasi yang belum pernah dicapai," katanya.

Dengan ditutupnya pengurusan visa dan berakhirnya pengisian sisa kuota haji, Jasin meminta masyarakat tidak terjebak tipu daya calo yang menjanjikan bisa memberangkatkan calon jamaah haji (CJH) ke Tanah Suci. Pasalnya, itu sudah tidak lagi memungkinkan.  

Para pengisi kuota akhir tersebut rencananya diberangkatkan ke Arab Saudi bersama kloter terakhir CJH Indonesia. Mereka akan berangkat dari tanah air pada 28 September menuju Makkah untuk bersiap melakukan wukuf pada 3 Oktober. Tahun ini ada 371 kloter jamaah haji Indonesia yang berangkat.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Jamil mengimbau para jamaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan. Para jamaah diminta menghemat tenaga dan memperbanyak minum agar terhindar dari dehidrasi. "Cuaca di Arab Saudi cukup panas, di Madinah tercatat 42 derajat Celsius. Karena puncak haji baru terjadi 3 Oktober, jangan sampai jamaah mengalami kelelahan," ungkapnya.

Mantan Dirjen Pembinaan Masyarakat Islam Kemenag itu pun meminta para jamaah untuk sadar akan kesehatan mereka. Bila merasa sudah tidak enak badan, mereka diminta segera berkonsultasi ke dokter. "Tidak usah menunggu kalau sudah sakit. Langsung konsultasi, dokter kan ada di kanan kiri para jamaah di kloter," tuturnya. 

Sumber : jpnn.com