Peringati Hari Kartini, Ratusan PNS Perempuan Kenakan Baju Kebaya
Sesuai tema peringatan Hari Kartini tahun ini yakni “dengan semangat kartini kita tingkatkan keterlibatan perempuan dalam bidang politik untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas”, apa yang sudah dicapai kaum perempuan, belum begitu signifikan, meskipun saat ini, peluang perempuan untuk mengisi ruang-ruang strategis dan berkiprah dalam pembangunan sudah jauh lebih besar dan luas dibanding sebelum era reformasi.
sejak munculnya Inpres no. 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional di era pemerintahan Gus Dur, menjadi momentum penting penghapusan dikotomi gender dan merupakan langkah progresif dan sangat positif bangsa ini.
Kuota minimal 30% keterwakilan perempuan di lembaga legislatif sesuai UU no. 12 tahun 2003 tentang partai politik, menjadi peluang bagus bagi kaum perempuan guna berkiprah lebih dalam dunia politik, dan menjadi lahan belajar yang baik dalam turut membuat kebijakan maupun keputusan strategis bagi bangsa dan negeri ini, termasuk yang di daerah.
Secara statistik, jumlah perempuan bekerja saat ini termasuk di Kabupaten Wonosobo jauh lebih banyak prosentasenya dibanding masa yang lalu, ketika pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan belum didengungkan. ini adalah kemajuan positif yang patut kita apresiasi bersama. Namun pada kenyataannya, di pentas politik dan di ranah strategis lainnya, meski kepesertaan perempuan sudah meningkat secara kuantitas, namun secara kualitas, masih banyak hal yang perlu mendapat perhatian.
Maya menambahkan, masyarakat juga terlihat masih memiliki keraguan terhadap kepemimpinan perempuan, termasuk di pentas politik pemilu legislatif yang baru saja usai dilaksanakan, banyak calon legislatif perempuan hebat yang belum berhasil terpilih. kita patut prihatin mengenai hal itu.
Sudah menjadi konsekuensi logis, jika perempuan memilih dan terpilih menjadi bagian dari proses pembangunan, maka ada persyaratan yang harus dipenuhi yakni peningkatan kualitas pendidikan, keterampilan, kesehatan, dan leadership atau kepemimpinannya, sehingga akan mendapatkan kepercayaan lebih dari masyarakat.
Selain kapasitas kepemimpinan dan kemandirian ekonomi perempuan yang masih perlu mendapat perhatian, kesehatan perempuan dan anak juga masih dihadapkan pada berbagai permasalahan, antara lain kesehatan reproduksi yang memerlukan penanganan serius dari kita semua, yaitu kasus hiv/aids yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus penderita dan kematian ibu karena kanker dari hari ke hari semakin meningkat, dan sudah semestinya ini menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama. Di sisi lain, angka perceraian di Kabupaten Wonosobo cukup tinggi, berdasarkan data dari Pengadilan Agama Kabupaten Wonosobo tahun 2013, jumlah perceraian tercatat sebanyak 2.275 kasus, dengan perincian cerai talak / diajukan laki-laki 739 kasus dan cerai gugat / diajukan perempuan 1.536 kasus. Selain itu, dari data kasus kekerasan pada perempuan dan anak, juga perlu mendapat perhatian dari semua pihak. berdasarkan data tahun 2013, di Kabupaten Wonosobo tercatat 221 kasus kekerasan pada perempuan dan anak, dengan perincian kekerasan pada anak 79 kasus dan kekerasan pada perempuan 142 kasus.
Melihat fenomena kaum kartini saat ini, menjadi sesuatu yang cukup krusial untuk senantiasa berjuang dan terus berjuang tanpa mengenal kata berhenti, agar apa yang dicita-citakan Kartini, benar-benar terwujud di masa-masa mendatang, yakni perempuan-perempuan hebat lahir dan batinnya, yang mampu membuat perubahan positif bagi kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa, baik di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan internasional. Hal ini akan bisa tercapai jika ada sinergisitas di semua lini terhadap prespektif gender, baik di tingkat kebijakan, komitmen, implementasi, hingga pengawasannya.
Dalam kesempatan itu, diberikan penghargaan kepada 11 PNS yang memakai baju tradisional yang rapi dan serasi.
0 Komentar