Peringati Setengah Abad, MUI Wonosobo Gelar Tasyakur Dan Halaqah Ulama

Majelis Ulama Indonesia (MUI) genap berusia 50 tahunpada 26 Juli 2025. Dalam rangka memperingati setengah abad berdirinya, MUI Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan acara Tasyakur dan Halaqah Ulama.Mengusung tema "MUI Berkhidmat untuk Kemaslahatan Umat dan Keharmonisan Bangsa", Sabtu (26/07/2025) di Aula Bappeda Kabupaten Wonosobo, peringatan dihadiri jajaran pengurus MUI Kabupaten dan Kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra kerja MUI, serta diikuti secara daring oleh pengurus MUI Kecamatan se-Wonosobo.

Sekretaris MUI Kabupaten Wonosobo, Drs. H. Toharotun, menyampaikan bahwa peringatan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan ke-MUI-an yang telah dan akan terus digelar, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan.

"Kegiatan hari ini diawali dengan Khataman Al-Qur’an 30 juz yang dibaca oleh para pengurus MUI di semua tingkatan. Ini merupakan bentuk rasa syukur kami atas perjalanan MUI selama lima dekade," ujarnya.

Dalam forum halaqah, dipaparkan juga kiprah MUI Kabupaten Wonosobo selama beberapa tahun terakhir, termasuk keterlibatan aktif dalam gerakan masyarakat sadar halal.

“Menjelang diberlakukannya Wajib Halal Oktober 2026, MUI Wonosobo bersama Pemkab dan OPD terkait telah menjalankan berbagai program, seperti Launching KampungAman dan Halal Pangan di Kampung Erorejo, Wadaslintang, serta pengembangan desa percontohan di berbagai kecamatan,” lanjut H. Toharotun.

H. Toharotun menambahkan, MUI Wonosobo terus berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun masyarakat yang religius, harmonis, dan berdaya saing.

“Insyaallah, MUI akan terus hadir di tengah umat, membersamai pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang damai, religius, serta menuju Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan pidato iftitah oleh Ketua Umum MUI Kabupaten Wonosobo, KH. Dr. Muchotob Hamzah, MM, yang menyoroti posisi strategis MUI sebagai mitra pemerintah dan pelayan umat. Ia juga menekankan pentingnya peran MUI dalam menjaga keharmonisan masyarakat dan mendorong kehidupan beragama yang damai dan inklusif.

Sebagai bentuk rasa syukur, acara juga ditandai dengan pemotongan tumpeng dan diakhiri dengan ziarah ke makam Ketua MUI terdahulu, KH. Habibullah Idris, serta rencana ziarah ke makam Ketua MUI pertama di Yogyakarta pada keesokan harinya.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *