Persebaran HIV/AIDS Di Wonosobo Mencengangkan

 

Kondisi tersebut menurut Oki cukup mencengangkan dan perlu diwaspadi semua pihak. Jajaran PNS di lingkup Pemkab Wonosobo pun diminta untuk turut berkontribusi dalam upaya pencegahan meluasnya penyebaran HIV/AIDS, dengan aktif menyosialisasikan pentingnya kewaspadaan dini di lingkungan masing-masing. Demi mengantisipasi munculnya kasus bayi terkangkit HIV, pihak Dinkes bahkan telah membentuk kelas ibu hamil. Hal ini dilakukan agar para ibu hamil juga dapat melakukan pemeriksaan diri, termasuk potensi penyakit-penyakit menular seksual (PMS), dan mencegah agar tidak menular ke bayinya.

Belum lama ini, Oki juga menyebut bahwa tim VCT Dinkes bersama Kantor Kesbangpolinmas dan Dinas Tenaga Kerja berinisiatif mengumpulkan para wanita yang bekerja sebagai pemandu karaoke. Menurut Oki, hasil pemeriksaan terhadap 30 pemandu karaoke, 5 orang di antaranya terbukti positif HIV. Fakta ini menurut Oki memprihatinkan dan harus menjadi perhatian serius, agar ke depan Wonosobo tidak menjadi sumber penyakit AIDS.

Selain kewaspdaan terhadap HIV/AIDS, dalam apel bersama itu, dokter pemegang gelar master manajemen rumah sakit tersebut juga meminta agar masyarakat waspada terhadap penyakit seperti malaria. Meski jumlah penderitanya dari tahun ke tahun semakin menurun dan lebih banyak diakibatkan oleh malaria impor, Oki menjelaskan bahwa di Jawa Tengah, Wonosobo masih masuk di 10 Kabupaten endemi malaria. Pihaknya menargetkan pada Tahun 2015, Kabupaten Wonosobo sudah bebas dari malaria, kecuali dari impor yang kebanyakan dibawa pendatang dari luar daerah.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *