Pertumbuhan Glagah Menggembirakan

 

Dari hasil pantauan langsung di lapangan, sebagian besar tanaman glagah tumbuh sesuai harapan. Hanya beberapa yang terlihat patah karena faktor alam. Seperti yang terlihat di lereng bukit sikunci, Desa Pulosaren, di mana 4000 batang glagah telah ditanam, tak kurang dari 60 % nya dinilai tumbuh cukup bagus. Menurut Kabag Humas, Drs Tri Antoro MSi, yang meninjau bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Drs Sigit Sukarsana MSi, kondisi sebagian besar glagah yang terlihat mengering tidak berarti tanaman tersebut mati. Terbukti, ketika dilihat akarnya, di bagian bawah sudah tumbuh tunas baru yang kelak akan menjadi bakal rumpun. Untuk selanjutnya, Tri mengaku akan melakukan monitoring ulang pada bulan keenam, atau sekitar Juni-Juli mendatang. Diharapkan, dalam bulan-bulan tersebut, tanaman glagah, yang diproyeksikan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan sapu ijuk berkualitas ekspor, sudah lebih subur.

 

Terpisah, Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo, Aina Liza, yang melakukan pemantauan di Bukit namu-namu, Banyumudal, bersama Plt Kepala Dishutbun, Ir Abdul Munir MSc, melontarkan optimisme akan kelangsungan tanaman glagah di Krinjing, Rimpak, Banyumudal, maupun Pulosaren.Menurut Aina, dengan kondisi geografis yang mendukung, dan peran serta masyarakat setempat, tumbuhan glagah tak akan sulit bertumbuh hingga kelak memasuki masa panen. Pihak Dekranasda sendiri menargetkan tumbuhan glagah akan memasuki masa panen perdana setelah sekitar satu tahun usia tanam.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *