Progress Pekerjaan Kurang Dari 60 %, Pelaksana Kegiatan Kena Tegur

 

Dalam monev yang juga melibatkan unsur legislatif dan akademisi dari perguruan tinggi, serta SKPD terkait tersebut, Tarjo juga menyebut masih adanya beberapa pelaksana yang diketahui mengurangi kualitas material, sehingga berimbas pada kurang baiknya hasil pekerjaan. Tarjo mencontohkan adonan pasir dan semen untuk pondasi bangunan, yang seharusnya menggunakan pasir berkualitas, ternyata justru lebih banyak pasir bercampur tanah. Pun demikian untuk beberapa pekerjaan pembuatan senderan, di mana ketebalannya kurang dari yang ditentukan. Untuk kasus-kasus seperti itu, tim monev langsung memberikan perintah untuk memperbaiki ataupun membongkar dan mengganti sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan dalam desain awalnya.

Tak hanya pihaknya selaku koordinator Monev saja yang melayangkan teguran terhadap kualitas pekerjaan para pelaksana, karena menurut Tarjo, Suwondo Yudhistiro, anggota Komisi A DPRD pun  secara tegas langsung meminta perbaikan. Suwondo menilai ketiadaan papan nama proyek harus sesegera mungkin diperbaiki. Dengan terpasangnya papan nama kegiatan secara rinci, pihak masyarakat pun akan dapat melakukan pengawasan, sehingga apabila ada ketidaksesuaian dapat segera dilaporkan ke instansi terkait.

 

Para pelaksana kegiatan sendiri, menurut Tarjo cukup kooperatif dan menyatakan kesanggupan untuk memperbaiki pekerjaan mereka. Namun demikian, Tarjo juga menegaskan bahwa pihaknya juga meminta agar para pelaksana kegiatan di lapangan tak bertele-tele dalam mengerjakan proyek mereka, mengingat tak lama lagi, Wonosobo diprediksi memasuki musim penghujan. Selain rentan dengan molornya waktu pengerjaan, hujan juga dapat mempengaruhi hasil proyek fisik yang hampir semuanya merupakan pekerjaan di luar ruangan. 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *