Puluhan Pendaki Merapi Dialihkan ke Merbabu

 

Menurut Samsuri, para pendaki tersebut memang belum mengetaui jika Merapi ditutup untuk pendakian. Mereka berjumlah sekitar 30 orang dan berasal dari Surabaya dan Semarang.

Mereka, katanya, diberi informasi terkait dengan status "Waspada" Merapi dan kemudian diminta mengalihkan pendakian ke Merbabu yang lebih aman.

"Ada sekitar 30 pendaki asal Surabaya dan Semarang tiba ke Lencoh, Sabtu (17/5) malam. Namun, petugas jaga 'base camp' Plalangan melarang, dan para pendaki kemudian mengalihkan ke Merbabu," katanya.

Para pendaki tersebut kemudian melakukan pendakian ke Gunung Merbabu melalui pintu pendakian di Selo Duwur, Kecamatan Selo, Boyolali.

Pihaknya memberikan larangan tersebut berdasarkan surat dari Balai Penyelidikan dan 
Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tentang status "Waspada" Merapi yang membuat pendakian ke puncak gunung itu untuk sementara waktu ditutup. Selain itu, pihaknya sudah mendapatkan surat larangan pendakian dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) di Boyolali.

"Ditutupnya jalur pendakian Merapi dilakukan sejak tanggal 30 April hingga sekarang," katanya.

Bahkan, di "base camp" pendakian juga dipasang papan larangan tersebut oleh kepolisian, sedangkan BTNGM juga memasang banyak spanduk larangan di New Selo, "base camp", dan joglo pendakian.

Anggota Polsek Selo juga sering melakukan patroli ke lokasi pendakian di New Selo. Mereka melakukan patroli setiap hari untuk sosialisasi kepada pendaki yang hendak ke puncak.

Meskipun, puncak Merapi hingga saat ini cuacanya cukup cerah, petugas jaga tetap melarang pendakian selama belum ada surat pemberitahuan aman dari BPPTKG Yogyakarta.

Kepala Polsek Selo AKP Suparma mengatakan pihaknya secara rutin melakukan patroli ke lokasi pendakian di New Selo. Sejak ditutupnya pendakian ke puncak Merapi, selama dua pekan terakhir ini tidak ada aktivitas pendakian ke gunung tersebut.

Para pendaki yang terlanjur datang ke lokasi, katanya, dianjurkan untuk mengalihkan tujuan pendakian mereka dari Merapi ke Merbabu atau pulang ke daerah asalnya.

 

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *