Sembilan Kecamatan di Daerah Ini Alami Krisis Air Bersih

 

Menurut Suparno, warga Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, masih saja kekurangan air bersih. Bahkan, untuk keperluan mandi saja, terpaksa hanya dilakukan sekali sehari. Bila perlu ditahan tidak mandi, kalau persediaan untuk keperluan masak dan minum tidak cukup.

Kondisi semacam ini, menurut Suparno, sungguh ironis. Padahal, Pemkab Sragen telah melakukan dropping air bersih. Namun, hal itu belum mencukupi. Ini lantaran  warga pemohon dropping air sangat banyak. Sehingga pemkab tak mampu melayani seluruh kebutuhan warga.

Setidaknya, ada sepuluh RT di Desa Katelan hingga kini masih membutuhkan air bersih. Hal itu diakui kepala desa setempat, Suparno. Menurutnya, akibat Kekeringan pada musim kemarau kali ini warganya hanya mandi sekali dalam sehari.

Warga terpaksa jarang mandi. Sore tidak mandi, agar air di sumur bisa terkumpul. Kalau air sumur diambil untuk mandi sore, pagi sudah tidak keluar air. Ini menambah susah keluarga.

Sumur milik warga sudah tidak mengeluarkan air. Demikian pula instalasi pengelolaan air dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) sudah tidak berfungsi.

Fakta seperti ini sungguh ironis. Soalnya, Pemkab Sragen dinilai melejit dibanding daerah lain dalam penyelenggaraan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Hingga kini, daerah ini memiliki Pamsimas terbanyak di Indonesia.

 

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *