"Emisi pencemar udara di Kota Yogyakarta 90 persen memang disumbang dari sumber bergerak berupa alat transportasi. Dan alat transportasi penyumbang emisi pencemar terbanyak adalah kendaraan pribadi terutama sepeda motor dan bukan kendaraan umum," ujar peneliti Pustral UGM, Saduddin di sela-sela public ekspose hasil inventarisasi emisi pencemar di Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (27/11).

Inventarisasi emisi pencemar udara ini dilakukan selama tahun 2012 lalu. Hasil inventarisasi ini akan dijadikan bahan pijakan kebijakan lingkungan hidup di Kota Yogyakarta.

Selain menyumbang kadar Hidrokarbon di udara terbesar, sepeda motor juga penyumbang karbon monoksida (C0) terbesar di udara kota Yogyakarta. Emisi gas buang sepeda motor menyumbang 78,4 persen kadar CO di udara kota Yogyakarta disusul mobil pribadi sebesar 13,1 persen dan kendaraan umum (bus) hanya 0,4 persen saja.

Kadar karbon dioksida (CO2) terbesar justru disumbang dari emisi gas buang mobil pribadi sebanyak 39,4 persen dan sepeda motor 36,7 persen serta bus 8,6 persen. Partikel debu (PM10) juga disumbang paling besar dari emisi gas buang mobil pribadi sebanyak 63,4 persen dan sepeda motor 13,5 persen sedangkan bus hanya 6,9 persen saja.

Mobil pribadi juga penyumbang kadar sulfur dioksida (S0) tertinggi di udara kota Yogyakarta (37,4 persen) disusul bus sebesar 21,9 persen baru sepeda motor 16,5 persen. Nitrogen dioksida (NOX) terbesar disumbang oleh emisi gas buang mobil pribadi 30,7 persen, bus 27,2 persen dan sepeda motor 12,8 persen.

Kasubid pemulihan lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Peter Lawoasal mengatakan, hasil inventarisasi ini akan diberikan ke Wali Kota Yogyakarta sebagai bahan masukan program kebijakan ke depan.

"Inventarisasi yang sama juga dilakukan di enam kota lain di Indonesia dan hasilnya Yogya lebih tinggi faktor kendaraan pri badi sebagai penyumbang emisi pencemar terbesar," katanya.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID